JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang melarang menteri dan pejabat eselon I untuk menggunakan mobil impor.
Menurut dia, ini akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.
"Langkah awal dimulai dari pejabat dulu. Selanjutnya, bisa diikuti dengan langkah sosialisasi agar tokoh-tokoh lain turut serta. Jika semua memiliki kerelaan, gerakan ini akan cepat berdampak positif," kata Saleh dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).
Baca Juga: Kemenkeu Klarifikasi Pernyataan Wamenkeu soal Penggunaan Mobil Dinas Maung Buatan Dalam Negeri
Selain mobil, kata Saleh, Presiden Prabowo diharapkan dapat mengimbau penggunaan produk-produk lokal lainnya di luar otomotif.
"Semua tahu bahwa di Indonesia banyak sekali produk luar negeri. Mulai dari pakaian, sepatu, kosmetik, elektronik, dan ratusan bahkan ribuan produk lainnya. Secara ekonomis, tentu ini tidak menguntungkan Indonesia," ujarnya.
Saleh menjelaskan, Jumlah penduduk Indonesia nomor empat terbesar di dunia. Semua negara mengharapkan dapat menjual produknya di sini.
"Kalau tidak diantisipasi, kita akan menjadi pasar yang menguntungkan buat mereka. Ya wajarlah hal ini menjadi perhatian Presiden Prabowo. Tinggal bagaimana semua aparat lainnya bisa mengikuti dan melaksanakan. Saya yakin, ekonomi Indonesia bisa tumbuh cepat jika proteksi produk dalam negeri ini diseriusi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo minta Eselon 1 hingga Menteri pakai Maung minggu depan.
Anggito merespons dan memberikan pernyataan terkait hal tersebut dalam acara Puncak Dies Natalis Ke-15 dan Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di UGM, Sleman, D.I Yogyakarta (DIY), Senin (28/10/2024).
“Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon 1 sama menteri, luar biasa,” ujar Anggito dikutip dari Antara.
Namun, pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengklarifikasi pernyataan Anggito terkait penggunaan mobil dinas buatan dalam negeri (Maung) bakal dipakai sebagai kendaraan resmi dinas kabinet merah putih.
Baca Juga: Mobil Maung Kepresidenan, Dirut Pindad: Nama 'Garuda' dari Presiden Prabowo
Klarifikasi tersebut tertuang dalam siaran pers Kemenkeu tentang "Klarifikasi Pernyataan Wakil Menteri Keuangan tentang Penggunaan Mobil Dinas Buatan Produksi Dalam Negeri".
Menurut pihak Kemenkeu, apa yang disebut Anggito hanya semangat untuk memperkuat industri dalam negeri, bukan perencanaan valid.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.