JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati menjelaskan alasan program makan bergizi gratis baru berjalan pada Januari 2025.
Salah satunya karena anggaran untuk program tersebut baru tersedia dalam APBN 2025.
"Anggarannya baru ada untuk tahun depan jadi sesederhana makan bergizi gratis ini dibutuhkan upaya sangat besar," kata Sara di gedung DPR, Jakarta, Senin (28/10/2024).
"Jadi harus dilihat dari APBN yang diajukan pemerintah untuk 2025. Yang artinya harus diubah juga dan dengan kabinet baru, harus ada adaptasi yang dilakukan, perubahan yang dilakukan dari APBN yang diajukan untuk 2025," imbuhnya.
Baca Juga: Ketua Komisi XIII DPR soal Natalius Pigai Minta Anggaran Rp 20 Triliun: Makan Bergizi juga HAM
Ia mengatakan, hingga akhir tahun 2024 pemerintah akan terus menyosialisasikan program makan bergizi gratis di sejumlah daerah.
"Kita masih banyak ujicoba, sosialisasi, persiapan, karena membutuhkan kira-kira 48.000 dapur di seluruh Indonesia dan mungkin harus dilihat lagi dari anggaran mungkin di tahun pertama tidak untuk semuanya," katanya.
Menurut dia, diperkirakan nantinya penerima makan bergizi gratis akan diterima 82 juta anak di Indonesia.
"Kita sudah menyampaikan semuanya saat kampanye bahwa tidak langsung 82 juta penerima akan menerima di tahun pertama. Kita harus memastikan anggarannya bisa ditingkatkan terus," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran Kabinet Merah Putih untuk keluar dari pemerintahan bila tidak mendukung program makan bergizi gratis.
“Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin,” kata Prabowo dalam sidang kabinet paripurna, Rabu (23/10/2024).
Prabowo menegaskan, program makan gizi gratis yang diberikan kepada anak-anak sekolah, ibu menyusui dan ibu hamil merupakan kebijakan strategis.
Baca Juga: Kementan Tegaskan Tak Ada Impor Susu 1,8 Juta Ton dari Vietnam untuk Makan Bergizi Gratis
“Saya haqqul yaqin, saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategik,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.