JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akan membagikan benih dan bibit unggul untuk mendukung program makan bergizi gratis.
Ia berpendapat, program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, merupakan sesuatu yang bagus, dan Kementerian Pertanian (Kementan) harus terlibat.
“Makan bergizi gratis bagus banget programnya dan Kementerian Pertanian (Kementan) harus mengambil peran,” kata Amran, Kamis (24/10/2024), dikutip Kompas.com.
Kementan, kata dia, menyiapkan dua skema untuk mendukung makan bergizi gratis yaitu program pekarangan pangan bergizi dan program peningkatan produksi susu dan daging.
Baca Juga: Materi Pembekalan Menteri di Akmil Magelang: Pencegahan Korupsi, Food Estate hingga Hilirisasi
“Program kami ke depan adalah membagikan benih dan bibit unggul. Jadi di pekarangan bisa tanam sayur-sayuran, umbi-umbian, ternak ayam, bebek, lele di pekarangan,” ujar Amran.
Ia mengatakanprogram makan bergizi gratis dapat disokong mulai dari tingkat rumah tangga melalui program pekarangan pangan bergizi.
Menurutnya, setiap rumah dapat menyuplai kebutuhan gizi seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan lainnya dari tanaman yang dibudidayakan sendiri.
Ia menjelaskan, jumlah rumah tangga di Indonesia mencapai 70 juta, dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata belanja rumah tangga sebesar Rp2 juta per bulan.
Jika ditotal, belanja rumah tangga seluruh Indonesia sebesar Rp1.400 triliun per tahun.
Program pekarangan pangan bergizi diyakininya berpotensi mengurangi belanja rumah tangga tersebut, serta dapat mendorong pergerakan ekonomi di pedesaan.
“Jangan hanya melihat makanan bergizinya. Lihat apa yang bergerak di sekelilingnya. Sayur-sayuran segar, ayam, telur dapat menyuplai bahan baku di sekelilingnya, sehingga ekonomi bergerak di desa,” bebernya.
Baca Juga: Mentan gandeng investor peternakan Vietnam tinjau lahan
Kementan juga berencana menjalankan program peningkatan produksi susu dan daging sapi dengan menggaet investor serta mengatur regulasi untuk impor sapi perah.
“Untuk susu sapi, kita mengundang investor dari Vietnam, mereka berani produksi susu 1,8 juta, kita impor 3,7 juta, berarti separuh kan. Kami mau kawal,” ujar Amran.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.