Utang pelat merah membengkak. Lembaga rating pemeringkat Moodys pun mencap utang bumn mengkhawatirkan dan berdampak pada ketidakpastian untuk Indonesia. Salah satu tolok ukur dari kondisi keuangan BUMN adalah Debt to Equity Ratio atau kemampuan perusahaan untuk mengeluarkan utang dibanding modal yang dimiliki.
Perusahaan yang sehat DER-nya ada di bawah 100%. Makin rendah angkanya semakin baik karena berarti utang perusahaan lebih kecil dibanding seluruh aset perusahaan. Moodys menyebut ada 6 BUMN yang punya rasio utang tinggi.
Waskita Karya punya DER tertinggi 359,1% kemudian Garuda Indonesia 211,2% dan disusul Adhi Karya 137,5%. Setelahnya ada Kimia Farma 126,2%, Krakatau Steel 114,2% dan Indofarma 112,4%.
Analis koneksi capital Alfred Nainggolan menjelaskan tak masalah DER tinggi selama emiten bisa membukukan laba. Angka DER yang tinggi ini ternyata membuat harga saham ke-6 emiten tersebut turun sejak juni. Tercatat utang luar negeri perusahaan pelat merah dari Januari hingga April mengalami tren kenaikan. Turun di bulan Mei namun pada bulan Juni dan Juli utang BUMN kembali naik.
#UtangBUMN #UtangLuarNegeri #BUMN
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.