JAKARTA, KOMPAS.TV - Para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mulai hari ini, Kamis (24/10/2024) bertolak ke Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Di sini, mereka akan digembleng yaitu diberi pembekalan. Seperti kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresiden Hasan Nasbi, acara ini demi keguyuban dan membangun team building.
"Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan bahwa besok akan ada kegiatan di Magelang untuk menggembleng para menteri. Tapi beliau bilang, 'tidak usah takut, ini bukan ospek atau militerisme'," ujar Hasan di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Baca Juga: Viva Yoga: Pembekalan di Akmil Magelang Bahas Tata Pemerintahan yang Modern dan Pencegahan Korupsi
Kenapa di Akmil Magelang? "Karena ini juga salah satu simbol perjuangan, simbol heroisme di sana. Dan ini memang kita harus patriotik. Oleh karena itu memang kabinetnya dinamakan sebagai Kabinet Merah Putih. Karena patriotisme harus menjadi inti dari perjuangan kabinet ini," kata Hasan.
Akademi Militer (Akmil) memang tidak jauh dari perkara kemiliteran. Sejarah pendiriannya pun tak lepas dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo.
Pada tahun 1950, MA Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan, karena alasan teknis, ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Nederland.
Pada kurun waktu yang sama diberbagai tempat lain (Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD / ABRI pada waktu itu.
Baca Juga: Siang Ini, Presiden Prabowo, Wapres Gibran, Menteri dan Wamen Bertolak ke Akmil Magelang
Mengutip situs resmi Akmil, pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat), dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Sementara itu pula pada tanggal 13 Januari 1951 didirikan pula P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung.
Mengingat pada saat itu banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer, gagasan ini pertama kali dimunculkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952. Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 November 1957 pukul 11.00 Presiden RI Ir Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang, yang saat ini berdiri.
Dengan berdirinya Akmil, maka praktis menyatukan semua sekolah sejenis. Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) memiliki Akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
Dari Akmil inilah para taruna digembleng hingga melahirkan banyak perwira dan pemimpin, seperti Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono yang kemudian jadi presiden.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.