Kompas TV nasional peristiwa

Peringatan Dini BMKG: Jawa Barat dan NTT Waspada Hujan Lebat Berpotensi Banjir di Akhir Oktober

Kompas.tv - 23 Oktober 2024, 16:20 WIB
peringatan-dini-bmkg-jawa-barat-dan-ntt-waspada-hujan-lebat-berpotensi-banjir-di-akhir-oktober
Ilustrasi peringatan dini, BMKG menyebut beberapa wilayah berpotensi alami dampak hujan lebat. (Sumber: bromsgrovestandard.co.uk/)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada akhir Oktober 2024, baru sekitar 27% Zona Musim (ZOM) di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. 

Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga dasarian I Oktober, beberapa wilayah yang telah mengalami musim hujan mencakup sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, sebagian Sumatera Selatan, Bengkulu, dan masih banyak lagi.

Sementara itu, wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi (lebih dari 150 mm/dasarian) berada di bagian barat Jawa Barat dan bagian tenggara Nusa Tenggara Timur (NTT).

Potensi banjir pada dasarian III Oktober 2024, wilayah Indonesia yang diprediksi memiliki potensi banjir dengan kategori tinggi berada di Provinsi NTT, khususnya di Kabupaten Kupang.

"Wilayah yang diprediksikan mengalami hujan kategori tinggi-sangat tinggi (lebih dari 150 mm/dasarian) meliputi Jabar bagian barat dan NTT bagian tenggara."

Baca Juga: AHY 'Spill' Persiapan Pembekalan Menteri-Wamen di Akmil Magelang, Sebut akan Memorable

"Wilayah Indonesia yang diprediksi memiliki potensi banjir dengan kategori tinggi pada Oktober dasarian III ini meliputi Provinsi NTT (Kab. Kupang)," tulis BMKG melalui akun Instargram resmi, Rabu (23/10/2024).

Sebelumnya, BMKG menjelaskan beberapa wilayah di Indonesia bagian utara, seperti Kalimantan Timur dan Utara, Sulawesi Utara, serta Maluku Utara, berpotensi mengalami peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 25 knot (46 km/jam) akibat adanya bibit siklon tropis 96W di Laut Filipina.

Sementara itu, wilayah Indonesia bagian selatan juga diprediksi akan mengalami angin kencang hingga 20 knot (36 km/jam) yang disebabkan oleh awan-awan Cumulonimbus lokal.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi secara mendadak, terutama pada sore hingga menjelang malam hari.

Baca Juga: Besok, Menteri Kabinet Merah Putih Berangkat ke Magelang untuk Pelatihan di Akmil


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x