Aep Syaefulloh, warga kawasan padat penduduk di Jakarta Pusat sudah jadi perokok aktif sejak 34 tahun lalu. Sehari-hari ia mendapat pemasukan dari berjualan makanan di area rumahnya. Kalau ditotal dalam sebulan ia mengeluarkan 20% dari pendapatannya yang berjumlah Rp 3 juta untuk konsumsi rokok. Kenaikan harga rokok akan membuat Aep mengurangi konsumsi rokok. Belum lagi ia harus membiayai pendidikan kedua anaknya.
Tak bisa dimungkiri pengguna rokok saat ini terus naik. Bahkan anak-anak pun sudah menyentuh rokok. Kini pemerintah mencoba mengendalikan lewat kenaikan cukai rokok sebesar 23%. Di Indonesia dari 15 komponen penyumbang kemiskinan rokok masuk jadi nomor 2 setelah beras. Setelahnya ada telur dan daging ayam, tahu, tempe serta bensin.
#CukaiRokok #Rokok #AngkaKemiskinan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.