Kompas TV nasional peristiwa

Kasetwapres: Republik Ini Bersyukur Dipimpin Wapres Maruf Amin dari Kalangan Ulama dan Intelektual

Kompas.tv - 17 Oktober 2024, 13:52 WIB
kasetwapres-republik-ini-bersyukur-dipimpin-wapres-maruf-amin-dari-kalangan-ulama-dan-intelektual
Wapres Maruf Amin dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penyerahan Dana Insentif Fiskal Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024 di Auditorium Setwapres, Jakarta, Rabu (18/09/2024). (Sumber: Tangkap Layar kanal Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia.)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika sebut Republik Indonesia bersyukur pernah dipimpin oleh Wapres Ma’ruf Amin yang berlatar belakang sebagai ulama.

Hal tersebut disampaikan oleh Ahmad Erani Yustika dalam acara silahturahmi dan perpisahan wakil presiden dengan jajaran pegawai Setwapres, Kamis (17/10/2024).

“Momen tidak mudah, bukan sekadar resmi kenegaraan, ini jadi personal, menemani beliau dalam beberapa tahun terakhir, lihat foto di istana wapres, jajaran mantan wapres, memberi gambaran wapres adalah orang-orang terpilih,” ucap Ahmad.

“Republik ini bersyukur dipimpin wapres dari kalangan ulama utama. Bukan sekadar ulama tapi juga intelektual,” tambahnya.

Baca Juga: Dahnil: Prabowo Tegaskan Menteri-menterinya Harus Bebas dari Perilaku Berburu Rente

Bahkan, kata Ahmad, tidak hanya sebatas soal agama, Wapres Ma’ruf Amin juga menguasai dengan baik soal ekonomi syariah hingga penanganan Covid-19.

“Kalau bukan Kiai Ma’ruf yang tangani, situasinya mungkin akan berbeda. Perkembangan ekonomi syariah, penanganan kemiskinan dan stunting,” katanya.

“Siapapun yang menavigasi berikutnya bisa meneruskan, kemiskinan ekstrem turun drastis mendekati nol persen, bagian kepemimpinan wapres,” tambahnya.

Selain itu, Ahmad menuturkan ada tiga keteladanan yang dipetik dari kepemimpinan Wapres Ma’ruf Amin.

Baca Juga: Prabowo Beri Pembekalan Calon Menteri soal Korupsi, Geopolitik, hingga Target Pertumbuhan Ekonomi

“Pemimpin bekerja bukan menebar jala, mesti selesaikan aneka perkara bukan ingin dapat aneka hasrat peroleh harta dan ragam berita. Pemimpin itu seperti busur panah, selalu memberi arah.
Menyalakan integritas, gagasan terus tumbuh,” ujarnya.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x