JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah teka-teki jatah dan bursa calon menteri, Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa proses uji kelayakan terhadap para calon menteri yang akan membantunya sudah berjalan lama.
Usai menerima PKS yang resmi bergabung dengan koalisinya, Prabowo menyebut banyak nama-nama calon menteri yang diusulkan parpol memiliki kapabilitas yang sangat baik.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mewanti-wanti agar partai koalisi tidak menugaskan calon menteri mencari uang dari APBN dan APBD.
Terkait jumlah kementerian, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa yang digodok berjumlah sekitar 46, namun jumlah finalnya masih dihitung.
Dasco menyebut jumlah kementerian akan disesuaikan dengan janji kampanye Prabowo, yakni Asta Cita dan 17 program aksi.
Sementara itu, jelang pelantikan presiden dan wakil presiden serta pengumuman kabinet, isu jatah menteri mencuat di kalangan partai koalisi.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono merespons soal isu Demokrat memperoleh jatah 5 menteri.
Sedangkan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menanggapi isu Golkar mendapat jatah 7 menteri.
Bahlil mengatakan Golkar mengikhlaskan kadernya masuk kabinet Prabowo jika dinilai layak dan pantas.
Lalu, adakah cawe-cawe Presiden Jokowi dalam penyusunan kabinet Prabowo?
Jokowi secara tegas membantah mengintervensi urusan kabinet Prabowo. Namun, Jokowi mengatakan bahwa jika ditanya, ia akan memberikan masukan.
Kabinet Prabowo menurut rencana segera diumumkan usai pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
Muncul isu jumlah kementerian membengkak di atas 40. Berkembang pula isu PDIP bakal memperoleh jatah menteri di kabinet mendatang.
Baca Juga: Tanggapi Rumor Jatah 7 Menteri Prabowo dari Golkar, Bahlil: Saya Tidak Tahu!
#menteriprabowo #kabinetprabowogibran #praboow
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.