JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah Indonesia mendesak seluruh pihak untuk menahan diri dari potensi perang dengan skala yang lebih besar di Timur Tengah.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia Roy Soemirat terkait perkembangan yang terjadi di Timur Tengah, Rabu (2/10/2024).
“Indonesia sangat mengkhawatirkan perkembangan terbaru yang saat ini terjadi di kawasan Timur Tengah, dan mendesak seluruh pihak untuk dapat menahan diri,” kata Roy.
“Sebagaimana disampaikan oleh Sekjen PBB, Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi,” tambahnya.
Baca Juga: Prabowo Akan Bertemu Megawati, Jokowi: Saya Kira Baik Pertemuan Itu
Roy lebih lanjut menegaskan bahwa Indonesia kembali menekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah.
“Dan mengambil keputusan yang dapat segera menurunkan ketegangan di Kawasan,” ujar Roy.
Roy dalam keterangannya juga menyampaikan, Kementerian Luar Negeri menjadikan keselamatan WNI sebagai prioritas utama. Saat ini, sambung Roy, proses evakuasi WNI dari Lebanon sedang berlangsung.
“Keselamatan WNI juga terus menjadi perhatian utama Pemerintah RI. Terkait hal ini, proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung,” jelas Roy.
“Seluruh Kedutaan Besar RI di kawasan juga terus melakukan koordinasi dan terus melakukan komunikasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing.”
Baca Juga: Melayat ke Rumah Duka Marissa Haque, Rano Karno: Semoga Husnul Khotimah
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mempercepat proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon.
“Kementerian luar Negeri, Bu Menteri sudah saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan, agar keselamatan perlindungan terhadap warga kita di nomor satukan dan evakuasi disegerakan,” ucap Jokowi usai meresmikan Pos Lintas Batas Negara di Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/10/2024).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.