JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi angkat bicara terkait isu kenaikan tarif Kereta Rel Listrik (KRL). Pria 67 tahun ini berdalih semua yang dilakukan untuk kebaikan masyarakat.
Wacana pengenaan subsidi untuk KRL berbasis NIK pada 2025 ramai menjadi perbincangan publik, sebelumnya kemenhub berencana menaikan tarif tiket KRL sebesar Rp1.000 - Rp2.000 walau sudah membuat kajian. Hingga kini pemerintah belum memutuskan opsi mana yang dipilih.
Secara singkat Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan semua yang dilakukan demi memberikan kenyamanan untuk masyarakat.
Baca Juga: Menhub Budi Karya Kerahkan 4 Pesawat untuk Modifikasi Cuaca di IKN
"Kalau KRL itu bukan domain saya saja jadi kalau saya punya prinsip satu penumpang masyarakat harus diberikan yang terbaik," terangnya dikutip dari laporan jurnalis KompasTV, Minggu (22/9/2024).
Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan sejatinya masih belum ada keputusan terkait kenaikan harga tiket kereta rel listrik (KRL).
"Sampai sekarang belum juga ya, karena belum ada keputusan apakah itu naik atau tidaknya. Tunggu saja, kita tunggu kabinet (pemerintahan) baru, baru kita seperti apa arahnya ya. Kalau tebak-tebakan tidak keren juga," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal dalam keterangannya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kementerian PUPR dan Kemenhub Uji Coba Landasan Pacu Bandara IKN, Lakukan Proving Flight
Begitu pula terkait dengan soal wacana tarif tiket KRL berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), Risal menyampaikan hal tersebut belum ada.
"Masih belum ada, pokoknya kita tidak tebak-tebakan dulu. Saya menunggu arahan dulu yang terbaru nantinya," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.