JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi terjadi di Sukabumi, Jawa Barat dan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada Minggu (15/9/2024) dan Senin, (16/9) pagi.
Di Sukabumi, Jawa Barat, gempa dengan magnitudo 5,3 terjadi pada Minggu pukul 16.54 WIB berpusat di koordinat 7,81 derajat Lintang Selatan dan 106,43 Bujur Timur.
BMKG mencatat, getaran gempa ini terasa di Kabupaten Sukabumi, Surade, Ujunggenteng, Tegalbuleud. Gempa terasa dengan skala intensitas III MMI dengan getaran terasa seperti truk yang berlalu.
Selang 14 jam kemudian, gempa berkekuatan magnitudo 4,1 juga terjadi di lepas pantai selatan Sukabumi, pusat gempanya berdekatan.
Gempa yang terjadi di lepas pantai Sukabumi atau Senin pukul 07.01 WIB ini terasa di Surade, Ujunggenteng, hingga Tegalbuleud dengan skala III MMI.
Baca Juga: Deretan Masalah di PON XXI Aceh-Sumut Terjadi, Janji Menpora Dito Bisa Dipenuhi?
Titik pusat gempa dengan kedalaman 27 kilometer ini berjarak 79 kilometer arah tenggara Kabupaten Sukabumi. Daerah ini berada dalam koordinat 7,70 Lintang Selatan dan 106,56 Bujur Timur atau berjarak sekitar 70 kilometer arah tenggara dari titik gempa sebelumnya.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu menyatakan, kedua gempa Sukabumi tidak berada dalam satu rangkaian.
Gempa pada Minggu sore terjadi pada deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab). Sementara gempa pada Senin pagi merupakan gempa dangkal karena aktivitas sesar aktif dasar laut.
”Kalau melihat kedalamannya, sepertinya gempa pagi ini bukan susulan dari yang sebelumnya. Gempa sore kemarin terjadi dalam lempeng intra-slab. Warga tetap diimbau waspada tetapi tidak perlu panik dan terus mengikuti informasi dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Teguh, dikutip dari Kompas.id.
Gempa bumi berkekuatan M 5,5 mengguncang wilayah Batu Putih, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Minggu (15/9/2024) pukul 20.08 WIB dan telah diikuti 18 gempa susulan hingga Senin (16/9/2024) pagi.
Kepala Pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,30 derajat Lintang Utara dan 118,46 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat 147 kilometer tenggara Berau dengan hiposenter 11 kilometer di bawah tanah.
Baca Juga: PON XXI Aceh-Sumut, Pegiat UMKM Souvenir Raup Cuan
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal diduga akibat aktivitas Sesar Mangkalihat. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono, masih dikutip dari Kompas.id.
Menurut Daryono, gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Berau, Tanjung Redep, Teluk Bayur , Tanjung Selor, Tarakan, Bulungan dengan skala intensitas III-IV MMI. Dengan skala ini, guncangan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
”Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Daryono menambahkan, gempa bumi ini didahului dengan gempa pembuka berkekuatan M 4,1. Gempa juga diikuti susulan yang hingga pukul 07.00 WIB mencapai 18 kali.
Sumber : Kompas.com, Kompas.id, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.