JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mengatakan, Indonesia akan memulai bab baru di bawah kepemimpinan Presiden-Wakil Presiden yang baru terpilih periode 2024-2029, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut dia, Indonesia berkomitmen untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Hal itu ia katakan saat melakukan kunjungan kerja ke Uzbkekistan bersama Grup Kerjasama Bilateral Indonesia (GKSB) dari DPR RI untuk bertemu dengan Parlemen Uzbekistan di Tashkent, Uzbekistan, 11-14 September 2024.
Baca Juga: Ibas Berpesan kepada Prabowo soal APBN 2025, Begini Katanya
“Kami percaya bahwa pemerintahan baru akan menfokuskan pertumbuhan ekonomi berkadilan sekaligus memastikan seluruh elemen masyarakat mendapatkan manfaat dan menjaga lingkungan sehat cerdas sejahtera untuk generasi masa depan," kata Ibas dalam keterangannya yang diterima Kompas.tv, Minggu (15/9/2024).
Bagi Indonesia, kata Ibas, Uzbekistan adalah mitra strategis penting untuk Indonesia. Sebagai bangsa terbanyak penduduknya di Asia Tengah, Uzbekistan memiliki cadangan besar gas alam, minyak bumi dan batu bara.
“Lebih luas, Asia Tengah memiliki potensi yang berlimpah terkait sumber daya alam dan secara geografis terletak dilokasi yang strategis. Sehingga merupakan pemain kunci dalam membentuk global landscape politik dan ekonomi dunia,” ujarnya.
Secara sejarah, Ibas menjelaskan wilayah ini terkenal sebagai jantung jalan sutra dan Uzbekistan telah berperan penting dalam membina daerah terintegrasi. Ibas mengakui kepemimpinan Uzbekistan memulai banyak proyek, yang dimaksudkan untuk mempromosikan konektivitas wilayah dan integrasi melalui trans-regional inisiatif.
“Ini menunjukkan posisi Uzbekistan sebagai pemimpin kunci di wilayah, berkontribusi secara signifikan terhadap stabilitas secara keseluruhan dan perkembangan wilayah,” ungkap adik dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
Di sisi lain, kata Ibas, Indonesia berdiri sebagai negara terbanyak keempat di dunia dan ekonomi terbesar di ASEAN. Dengan penduduk lebih dari 280 juta, Indonesia menghadirkan pertumbuhan yang luas dan miliki pasar konsumen yang strategis.
“Upaya pemerintah dalam menciptakan pekerjaan, peningkatan arus perdagangan dan mendorong daya tarik investasi asing (FDI). Lebih lanjut, membantu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat Indonesia,” kata Ibas.
Baca Juga: Ketua DPP PDI-P Beri Sinyal Partai Banteng Gabung Pemerintahan Prabowo, Said: Kalau Sama Visi Misi
Selain itu, lanjut Ibas, Indonesia diproyeksikan menambah lebih dari 75 juta orang ke kelas menengah pada 2030. Dengan kelas menengah 130 juta orang, Indonesia memiliki potensi menjadi pasar yang besar.
"Melampaui Rusia dan Jepang pada akhir dekade ini, hanya terjadi di belakang daratan Cina, India, dan Amerika Serikat," tandas Ibas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.