Kompas TV nasional peristiwa

Suswono soal Anggapan PKS Tinggalkan Anies Baswedan: Itu Salah Besar

Kompas.tv - 14 September 2024, 11:47 WIB
suswono-soal-anggapan-pks-tinggalkan-anies-baswedan-itu-salah-besar
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Suswono membantah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah meninggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Demikian Suswono merespons adanya anggapan yang menilai PKS telah meninggalkan Anies Baswedan di DPW PKS Jakarta, Jakarta Pusat, sebagaimana dikutip dari Kompas.com Jumat (13/9/2024).

“Itu salah besar kalau PKS dikatakan meninggalkan Pak Anies. Dari dulu Pak Anies ini kita mulai dari awal, dulu pasangan Sandiaga-Mardani (menjadi Anies-Sandiaga),” ujar Suswono.

Kemudian, kata Suswono, PKS tetap menyambut Anies yang memilih berpasangan dengan Sandiaga ketimbang Mardani.

Baca Juga: Gerindra soal Gerakan Coblos 3 Paslon atau Golput di Pilkada Jakarta: Hanya Upaya Sia-Sia

“Ketika Pak Anies datang itu kami sambut. Kemudian jadi pasangan Anies-Sandiaga, artinya, PKS tetap mendukung beliau,” ujarnya.

Suswono lebih lanjut pun meminta warga Jakarta tidak perlu khawatir soal program-program Anies yang berhasil. Menurut Suswono, jika program tersebut baik untuk warga Jakarta maka akan dilanjutkan jika dirinya dan Ridwan Kamil menang Pilkada Jakarta.

“Makanya enggak usah khawatir, program-program Pak Anies yang bagus itu akan kami teruskan karena PKS ikut di dalamnya waktu menyusun,” ujarnya.

Sebelum Suswono maju bersama Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur. PKS lebih dulu mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman. Namun karena kurang memenuhi syarat untuk mengusung, PKS bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM), koalisi pengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Pramono Ingin JIS Jadi Rumahnya Jakmania: Kita Buatkan Jakmania Center, Bisa Jualan Merchandise

Waktu PKS bergabung dengan KIM, terjadi sebelum adanya putusan Mahkamah Konstitusi yang melonggarkan syarat bagi partai politik mengusung kepala daerah.

KIM Plus terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), dan Partai Garuda.


Selain partai-partai di atas, KIM Plus, beranggotakan beberapa parpol tambahan, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Berita Daerah

Darurat Kekerasan Pada Perempuan

18 September 2024, 14:32 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x