Pesan Jokowi dalam Sidang Kabinet di IKN: Jangan Ada Riak-Riak sampai Pemerintahan Baru Terbentuk

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM) untuk menjaga stabilitas negara menjelang transisi pemerintahan.

Dia menilai stabilitas penting agar Indonesia tetap tumbuh dan dapat melakukan pembangunan.

"Menjaga situasi yang kondusif," kata Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Garuda IKN, Kalimantan Timur, Jumat (13/9/2024).

"Kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh stabilitas untuk melakukan pembangunan."

Ia pun meminta jajaran menterinya untuk mencegah munculnya gejolak sampai pemerintahan baru yang dipimpin Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terbentuk.

"Sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk," tegasnya.

"Artinya kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, inflasi, pertumbuhan, keamanan, ketertiban."

Baca Juga: Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir, Ucapkan Terima Kasih ke Para Menteri

Pesan ini juga disampaikan Jokowi ketika memberikan pengarahan kepada ribuan anggota TNI dan Polri di IKN, Kamis (12/9/2024).

Presiden menginstruksikan TNI dan Polri menjaga stabilitas menjelang transisi pemerintahan dan Pilkada Serentak Tahun 2024.

“Satu bulan lebih sedikit akan ada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. November akan ada pemilihan serentak Pilkada Serentak Kepala Daerah, baik itu gubernur, bupati, dan wali kota. Sehingga saya minta TNI dan Polri harus betul-betul menjaga stabilitas yang sudah terjaga sampai saat ini,” kata Jokowi.

Ia meminta TNI dan Polri dapat memastikan proses transisi pemerintahan berjalan dengan lancar.

“Pemerintahan yang saya pimpin akan dilanjutkan oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh Bapak Jenderal TNI Purn. Prabowo Subianto," ujarnya.

"Pastikan proses transisi ini berjalan dengan baik dan lancar. Jangan sampai ada riak-riak yang berpotensi mengganggu."

Baca Juga: Jubir Prabowo Benarkan Ada Penambahan Jumlah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran