Kompas TV nasional politik

Banser dan Pagar Nusa akan Bertabayun ke Garda Bangsa PKB terkait Pernyataan Kesiapan Perang

Kompas.tv - 2 September 2024, 20:34 WIB
banser-dan-pagar-nusa-akan-bertabayun-ke-garda-bangsa-pkb-terkait-pernyataan-kesiapan-perang
Kepala Satkornas Barisan Ansor Serba Guna (Banser), Syafiq Syauqi. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Pagar Nusa berniat melakukan tabayun kepada Tommy Kurniawan selaku Ketua Umum Gerakan Pemuda Kebangkitan (Garda) Bangsa.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Satkornas Banser, Gus Syafiq Syauqi merespons pernyataan Tommy mengenai kesiapan Garda Bangsa ‘berperang’ untuk menjaga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Gus Syafiq Syauqi mempertanyakan maksud pernyataan Tommy agar tidak menimbulkan persepsi yang membingungkan dan menyesatkan.

“Kami kemarin mendapatkan info ajakan perang itu. Tapi kami tidak mau gegabah, tidak ingin terpancing. Kami, Banser dan Pagar Nusa meniatkan untuk tabayun ke Tommy. Biar kami paham duduk perkaranya, konteksnya bagaimana,” kata Gus Syafiq melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.TV, Senin (2/9/2024).

Baca Juga: Garda Bangsa PKB Siap Bubarkan Muktamar Tandingan di Jakarta atau Surabaya

Pernyataan Tommy tersebut menurut dia timbul dari konflik di PKB.

Ia menyarankan agar jangan menarik Badan Otonom (Banom) NU ke dalamnya.

Sebaiknya, kata Gus Syafiq, Garda Bangsa menganggap ini sebagai koreksi atas perjalanan partai di bawah kepemimpinan Cak Imin selama belasan tahun dan agar  membantu PKB untuk menyelesaikan masalahnya.

“Ansor ini Ormas, tidak terlibat politik praktis. Kalau ngajak perang karena konflik internal partai malah aneh. Lebih baik Garda Bangsa bantu selesaikan masalah internal PKB, koreksi diri,” imbuhnya.

Menurutnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memerintahkan untuk menyuarakan hak dan wewenang kepemimpinan ulama, bukan kekuasaan.

Maka apapun bentuk penentangan terhadap aspirasi ini harus dilihat sebagai penentangan kepada hak dan wewenang ulama.




Sumber : Kompas TV/Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x