Kompas TV nasional politik

Politikus PDIP soal Rapat Paripurna UU PIlkada Batal: Kalau Enggak Ada Pak Prabowo, Enggak Kejadian

Kompas.tv - 24 Agustus 2024, 10:56 WIB
politikus-pdip-soal-rapat-paripurna-uu-pilkada-batal-kalau-enggak-ada-pak-prabowo-enggak-kejadian
Politikus PDIP Arteria Dahlan saat rapat bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di Gedung DPR, Jumat (23/8/2024). (Sumber: Tangkapan layar YouTube)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan mengungkap peran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam batalnya rapat paripurna pembahasan revisi Undang-Undang Pilkada.

Dalam rapat bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, di Gedung DPR, Jumat (23/8/2024), ia menyinggung mengenai rapat paripurna pembahasan revisi UU Pilkada yang tidak kuorum.

Arteria menyebut semua mempunyai pengalaman universal di semua belahan dunia, bahwa tidak ada penguasa yang bisa melawan konstitusi.

“Kejadian kemarin sangat memalukan, sudah kita ingatkan di rapat baleg (badan legislasi), apakah keputusan ini sudah tepat, sudah benar sesuai konstitusi,” kata Arteria, dikutip dari saluran YouTube Kompas TV.

“Malam hari, saya dapat info, inilah setiap kejadian buruk pun ada hikmah positifnya, akan ada gelombang massa.”

Baca Juga: Jokowi Sebut Zulkifli Hasan Berpeluang Jabat Ketum PAN Lagi, Ini Alasannya

Tapi, kata dia, pagi harinya dirinya curiga karena melihat pengamanan di Gedung DPR yang biasa saja, padahal laporan yang ia terima akan ada gelombang massa besar.

“Kok tiba-tiba jam 10 rapat paripurnanya ditunda, ini sisi positifnya. Siang hari bisa-bisanya pagar DPR dicerentelin nggak ada yang menghambat. Coba zaman dulu, digebuk, Pak.”

Arteria juga mengaku kasihan pada Kapolda Metro Jaya karena di satu sisi dia harus humanis, namun di sisi lain dia harus mengamankan obyek vital negara.

“Kesimpulannya apa? Ini, mohon maaf ini, kalau nggak ada Pak Prabowo nggak bisa kejadian, Pak. Kesimpulannya apa? Orang yang kita anggap otoriter, totaliter, tiran, militeristik, tapi kalau kita kasih kesempatan untuk berbuat baik, bisa.”

“Nggak ada sejarahnya gedung DPR digoyang-goyang (kemudian) dibiarin saja. Nggak ada sejarahnya ini Habiburokhman, pagar hidupnya, bisa diam, kalau nggak diperintah,” ujarnya.

Arteria juga mengatakan bahwa pemerintahan baru yang akan berkuasa mempunyai niat baik untuk masyarakat.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum PAN, Targetkan 3 Besar di Pemilu

“Saya bilang ke mahasiswa, ‘Iya kalian hebat, kalian membantu kami, tapi kalian juga harus kasih ruang sedikit bahwa pemerintahan baru yang akan berkuasa punya niatan baik untuk kalian’ ini kita juga berharap bisa diikuti oleh pasukan.”


Sebelumnya diberitakan, rapat paripurna pembahasan revisi UU Pilkada di DPR batal dilaksanakan karena tidak kuorum.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x