JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami pertemuan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dengan eks Direktur Prasarana Perkeretaapian DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Harno Trimadi.
Harno merupakan salah satu tersangka kasus korupsi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub.
Seperti diberitakan, KPK memeriksa Hasto pada Selasa (20/8/2024).
"Informasi yang kami dapatkan dari penyidik adalah yang terkait klarifikasi pertemuan saudara HK (Hasto Kristiyanto, red) dengan saudara Harno," kata juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, Selasa, seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV, Bongga Wangga.
Dalam pemeriksaan itu, Hasto juga dimintai keterangan terkait penugasan Harno dalam proyek kereta api melalui Wakil Sekjen DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
"Saudara YA (Yoseph Aryo Adhi Dharmo) ini yang sudah pernah kita mintai keterangan dan telah hadir di KPK beberapa waktu yang lalu," ujarnya.
Namun, Tessa tak menjelaskan lebih lanjut soal pemeriksaan tersebut. Ia hanya menegaskan, dalam pemeriksaan hari ini, Hasto dimintai klarifikasi seputar pertemuannya dengan Harno.
"Apakah pertemuan itu diketahui oleh penyidik dari informasi barang bukti elektronik, chat, maupun saksi atau pihak lain, itu belum terinfo ke kami," jelasnya.
Baca Juga: Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus DJK, Hasto PDIP: Disinilah Tempat Klarifikasi Terbaik
Sementara Hasto mengaku mendapat 21 pertanyaan dari penyidik KPK saat diperiksa terkait kasus korupsi DJKA, hari ini, Selasa.
"Sekitar 21 pertanyaan yang diberikan kepada saya, berkaitan dengan apakah saya kenal baik dengan salah satu yang ditetapkan sebagai tersangka saudara Harno," kata Hasto usai diperiksa KPK, Selasa.
Ia mengatakan penyidik meminta keterangan soal alasan nomor handphone-nya ada pada Harno.
"Prinsipnya salah satunya mengapa nomor telepon saya ada berada di Pak Harno yang di kemudian hari menjadi tersangka," ujar Hasto.
Meski Harno memiliki nomor handphone-nya, Hasto mengaku tak memiliki nomor handphone yang bersangkutan.
"Saya memberikan keterangan bahwa saya tidak memiliki (nomor) handphone yang bersangkutan, tidak pernah melakukan komunikasi secara intens," ungkapnya.
"Kalau terkait pernah bertemu apa tidak, ya saya kurang ingat karena sebagai Sekjen saya bertemu dengan begitu banyak orang."
Hasto juga menyatakan tidak pernah mengeluarkan satu pun perintah yang berkaitan dengan pekerjaan proyek tertentu.
Baca Juga: Usai Diperiksa KPK terkait Kasus DJKA, Hasto Kristiyanto Sebut Dapat 21 Pertanyaan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.