JAKARTA, KOMPAS.TV - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin menilai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto agar membenahi emosi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ali Mochtar Ngabalin merespons tindakan Hasto Kristiyanto yang menuding Presiden Joko Widodo melakukan intimidasi berbekal video lama.
“Sudah selesai itu, salah mereka kasih informasi ke Bang Hasto, kasihan itu kan pidato resmi Pak Presiden, jadi orang itu merekam lalu mengirim ke Pak Sekjen, jadi sayang juga Pak Sekjen tidak cek ulang, itu kan pidato lama, kasihan,” ucap Ngabalin,
“Jadi memang suka dan tidak suka, ya itulah perkaranya, makanya saya bilang dari awal agak sedikit dibenahi emosi supaya kalau ada hal-hal seperti itu tidak terlalu cepat ditanggapi,” tambah Ngabalin.
Baca Juga: Sebelum Dilantik Jokowi, Tiga Menteri dan Satu Wamen Kompak Temui Prabowo
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menuding Presiden Jokowi melakukan intimidasi kepada lembaga penegak hukum.
Kemudian, Hasto berusaha meyakinkan wartawan dengan memperdengarkan suara Presiden Jokowi.
Padahal mulanya, Hasto dikonfirmasi awal media perihal Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang membatalkan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju Pilkada Jakarta 2024.
Suara yang diduga Presiden Jokowi dan diperdengarkan oleh Hasto adalah, ‘Jangan main-main, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri kan ndak mungkin.”
Baca Juga: Kata Rosan soal Jabat Menteri Investasi Hanya 2 Bulan: Seminggu Dikasih Amanah pun Kita Jalankan
Belakangan, suara yang diperdengarkan Hasto adalah benar suara Pak Jokowi.
Itu disampaikan pada acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di SICC, Sentul (13/11/2019).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.