Kompas TV nasional politik

KIM Plus Berpeluang Hadirkan Calon Tunggal di Pilkada Jakarta, Hasto: Harus Dicegah

Kompas.tv - 9 Agustus 2024, 07:50 WIB
kim-plus-berpeluang-hadirkan-calon-tunggal-di-pilkada-jakarta-hasto-harus-dicegah
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan kepada awak media di kawasan Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (8/8/2024). (Sumber: Narda Margaretha Sinambela/Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Pilkada Jakarta 2024 seharusnya tidak terlaksana dengan hanya satu calon. Hal tersebut disampaikan Hasto terkait wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk pilkada serentak 2024.

Hadirnya KIM Plus yang mengusung Ridwan Kamil berpotensi membuat Jakarta hanya memiliki satu calon gubernur untuk 2024. Pasalnya, partai di luar aliansi politik tersebut berpotensi tidak memenuhi syarat minimal mengajukan calon gubernur, yakni 20 persen kursi di DPRD Jakarta.

Baca Juga: Anies Baswedan Buka Suara soal Isu Penjegalan Dirinya di Pilkada Jakarta: Itu Semua Spekulasi

"Untuk Jakarta, kotak kosong, dalam konteks ke depan demokrasi kita, itu sesuatu yang harus dicegah," kata Hasto di sela mendamping Megawati Soekarnoputri mengunjungi pameran seni rupa Dolorosa Sinaga di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

"Apa pun dengan peran yang sangat penting yang sentral, suara rakyat tidak bisa kemudian dipangkas dengan melakukan suatu konsolidasi partai-partai politik yang menyebabkan calon lain tidak bisa dicalonkan."

Hasto memperingatkan, hadirnya kotak kosong di Jakarta berpotensi membuat peristiwa di pemilihan wali kota Makassar pada 2018 silam terulang. Waktu itu, calon wali kota tunggal, Munafri Arifuddin kalah oleh kotak kosong, pertama kalinya sepanjang sejarah demokrasi Indonesia.

Menurut Hasto, hal serupa bisa terulang di Jakarta jika partai politik tidak mendengarkan aspirasi rakyat dalam mengusung calon gubernur.

"Dan itu menjadi pelajaran demokrasi yang sangat berharga bahwa partai dalam mencalonkan harus melihat suara arus bawah," katanya.

Sebelumnya, PKS telah mengusung Anies Baswedan sebagai salah satu calon gubernur di luar poros KIM. Namun, pencalonan Anies terancam usai PKB dan NasDem mulai merapat ke KIM Plus.

Anies Baswedan merupakan sosok dengan elektabilitas tertinggi di Jakarta jelang pilkada serentak 2024. Menurut survei Litbang Kompas pada pertengahan Juli lalu, elektabilitas Anies di Jakarta mencapai 29,8 persen.


Adapun tokoh dengan elektabilitas di bawah Anies di Jakarta adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (20 persen), Ridwan Kamil (8,5 persen), Erick Thohir (2,3 persen), Sri Mulyani (1,3 persen), dan Kaesang Pangarep (1 persen).

Baca Juga: Mega Lapor Kapolri jika Hasto Ditangkap KPK, Ngabalin: Jokowi Sebut Korupsi Itu Extra Ordinary Crime




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x