JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus bukan untuk menjegal mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Menurut dia, wacana membentuk KIM Plus hingga kini belum terealisasi. Oleh sebab itu, terlalu dini bila pembentukan KIM Plus dipandang sebagai upaya untuk menjegal Anies.
"Jadi, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan (KIM Plus untuk jegal Anies)," kata Jazilul di gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Baca Juga: Wacana KIM Plus Upaya Jegal Anies, Kans RK Lawan 'Kotak Kosong' di Pilgub Jakarta?
Selain itu, kata dia, tidak relevan menilai KIM Plus bertujuan menjegal Anies.
"Ini kan belum ada, KIM Plus juga belum ada kan, baru wacana, apalagi menjegal. Koalisi KIM Plus aja belum ada dan belum duduk bersama, apalagi tuduhan menjegal atau apa," kata Jazilul.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap wacana pembentukan KIM Plus untuk Pilkada Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Ia mengatakan pembahasan ihwal pembentukan KIM Plus itu selepas presiden terpilih, Prabowo Subianto pulang dari Moskow, Rusia.
"Akan ada pertemuan dari partai-partai koalisi. Koalisi Plus, Koalisi Indonesia Maju Plus," kata Dasco usai menghadiri Mukernas Perindo di iNews Tower, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.
Ia mengatakan akan ada parpol lain yang akan ikut bergabung, di luar partai pengusung dan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Soal KIM Plus, Gerindra Akui Telah Komunikasi dengan Sejumlah Parpol, Pengumuman Tunggu 1-2 Hari
"Plus ada partai lain dong yang ikut, kan, begitu. Akan membicarakan mengenai pilkada tadi. Ada Jawa Tengah, ada DKI, Jawa Barat (KIM Plus)," ucap Dasco.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.