JAKARTA, KOMPAS.TV- Koordinator Staf Kepresidenan Ari Dwipayana menyebut permintaan maaf Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan merupakan nilai luhur agama dan adab ketimuran.
Demikian Ari Dwipayana menanggapi respons berbagai pihak terhadap permintaan maaf yang disampaikan Presiden Jokowi, Rabu (7/8/2024).
“Permintaan maaf yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur agama dan adab ketimuran” ucap Ari.
“Konteks penyampaiannya juga di forum Zikir dan Doa Kebangsaan yang dihadiri berbagai tokoh lintas agama dan masyarakat yang digelar untuk menyambut bulan Kemerdekaan.”
Baca Juga: Mensesneg Pratikno Pastikan Undang Megawati dalam Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Kendati, sambung Ari, sejumlah hasil survei menunjukkan tingkat kepercayaan dan kepuasan yang tinggi terhadap Presiden Jokowi.
“Meskipun dari berbagai hasil survei menunjukan tingkat kepercayaan dan juga tingkat kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi masih tetap tinggi, namun beliau tetap menyadari bahwa sebagai manusia biasa, beliau tidaklah sempurna,” ujar Ari.
“Sikap semacam ini merupakan manifestasi dari sikap rendah hati dari seorang pemimpin.”
Sebelumnya, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menilai yang pantas merespons permintaan maaf Presiden Joko Widodo adalah masyarakat.
Baca Juga: Pakar soal Elit Gerindra Temui Rizieq Shihab: Karena Pemerintahan Prabowo Butuh Situasi Kondusif
“Yang harus menilai ya masyarakat, apa pandangan masyarakat karena yang merasakan,” ucap JK, demikian Jusuf Kalla biasa disapa.
Menurut JK, Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan tentu ingin menjalankan kerjanya secara maksimal. Namun tentu ada kendala anggaran dan situasi.
“Tentu semua pemerintah ingin melaksanakan secara maksimum, tentu ada kendalanya juga masalah anggaran masalah situasi,” ujar JK.
“Tapi sudah melaksanakan dengan baik, tapi ada juga pujian ada kritikan biasa itu,” tambah JK.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.