JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini dampak hujan lebat yang berpotensi melanda wilayah Indonesia, Sabtu (27/7/2024) dan Minggu (28/7).
Dalam periode tersebut, sejumlah wilayah masih dilanda cuaca ekstrem, meskipun sudah memasuki musim kemarau 2024.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menerangkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan BMKG diketahui bahwa dalam skala global, nilai IOD, SOI, dan Nino 3.4 tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Madden-Julian Oscillation (MJO) berada pada fase netral tidak berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Sepekan ke Depan, 20 Wilayah Diprediksi Hujan Lebat 26 Juli-1 Agustus 2024
Sedangkan sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Pasifik sebelah utara Papua. Sirkulasi Siklonik ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
Daerah konvergensi lainnya terpantau di perairan barat Sumatra Utara dan Sulawesi bagian tengah. Daerah konfluensi terpantau di wilayah Laut China Selatan dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
Terkait kecepatan angin, lanjut Andri, terpantau terjadi peningkatan hingga lebih dari 25 knot di Laut Andaman, Samudera Hindia barat daya Banten, dan Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, NTT, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
"Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 26 Juli - 1 Agustus 2024. Angin kencang juga berpotensi terjadi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat," ujarnya.
Berikut peringatan dini BMKG berdasarkan peta prakiraan berbasis dampak waspada hujan lebat.
Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Sejumlah Wilayah Masih Hujan hingga Awal Agustus 2024 Saat Musim Kemarau
Waspada dampak hujan lebat:
Waspada dampak hujan lebat:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.