JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani sebut pertemuan Indonesia Pasific Parlemantary Partnership berhasil mengidentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi.
Hal tersebut disampaikan Puan Maharani usai menghadiri kegiatan Indonesia Pasific Parlemantary Partnership, Kamis (25/7/2024).
"Selama pertemuan IPPP, kita berhasil mengidentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi dan cara mengatasinya oleh Indonesia dan negara-negara Pasifik seperti perubahan iklim, maritim, kerja sama ekonomi, SDGs, keamanan dan perdamaian, hingga konektivitas wilayah," ujar Puan.
Puan lebih lanjut menuturkan secara keseluruhan pertemuan IPPP berjalan sukses dan konstruktif.
Baca Juga: Jokowi Buka Pertemuan Parlemen, Soroti 3 Sektor Penting untuk Ditangani Bersama dan Segera
"Sebanyak 12 negara , termasuk 7 Ketua Parlemen hadir dalam pertemuan. Ini sungguh merupakan capaian penting, terutama bagi Indonesia dalam memperkuat hubungan dengan negara-negara Pasifik," kata Puan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyoroti tiga sektor penting yang butuh penanganan bersama dan segera dalam pembukaan Indonesia Pacific Parliamentary Partnership.
“Ada tiga sektor penting yang saat ini butuh penanganan bersama dan segera. Pertama terkait perubahan iklim, PBB memperkirakan kenaikan permukaan air laut hingga 1 meter sampai 2.100,” kata Jokowi.
Ini merupakan ancaman besar bagi kawasan kita sehingga diperlukan penguatan advokasi parlemen untuk memitigasi hal ini dengan adaptasi kebijakan serta peningkatan kerja sama infrastruktur dan lingkungan,” ujarnya.
Yang kedua, kata Jokowi, terkait ekonomi biru yang merupakan potensi besar kawasan Indonesia.
“Bank Dunia menyebutkan sektor ini berpotensi menyumbang hingga 10 persen PDB jika dikelola secara berkelanjutan sehingga diperlukan dorongan dari parlemen untuk peningkatan konektivitas kawasan serta kolaborasi dalam penegakan hukum dan konservasi sumber daya laut,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Minta Kemitraan Parlemen Berbagi Pengalaman Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
Kemudian yang ketiga terkait pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara inklusif, termasuk bagi perempuan dan pemuda untuk meningkatkan produktifitas dan inovasi. Sehingga menurut Jokowi, butuh penyusunan regulasi dari parlemen untuk mendorong kerja sama people to people, knowledge sharing atau berbagi pengetahuan demi pengalaman berbagi yang mencakup semua lapisan masyarakat.
“Kita perlu terus mengembangkan kerja sama kawasan Pasifik dalam memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita, dan melalui kemitraan parlemen ini mari kita perkuat semangat persaudaraan, rasa saling percaya dan sikap saling menghormati, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah,” kata Jokowi.
“Saya yakin melalui kolaborasi yang kuat kita dapat menjaga stabilitas dan mencapai kemakmuran di kawasan Pasifik.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.