JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi soal peluang dirinya berpasangan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep pada Pilkada Jakarta 2024.
“Ahok banget dong, nggak lah, merah sama merah dong,” ucap Ahok dalam program ROSI yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (18/7/2024).
Dia mengatakan PDIP adalah partai yang secara prinsip menganut sistem meritokrasi.
“Kita tidak pernah mengejar kekuasaan dengan menghabiskan proses ini. Nggak ada. Karena PDI Perjuangan sangat yakin, partai ini besar kalau ada proses. Kalau hasil proses ada yang kurang baik, ya di satu kelas juga nggak semua baik kan,” kata Ahok.
Baca Juga: Curhat Ahok soal Jabatan Komut Pertamina: Saya Tidak Pernah Menyesali Mundur
Menurut dia, ceritanya akan berbeda jika Kaesang sudah punya pengalaman minimal sebagai wali kota, sebelum maju pada Pilkada Jakarta 2024.
“Mas Kaesang kalau sudah pernah jadi wali kota mungkin suatu yang beda,” ujar Ahok.
PDIP, kata dia, tidak hanya menginginkan kemenangan dalam pilkada.
“PDIP mesti ada proses meritokrasi. Saya nggak tahu, saya yakin seperti itu prosesnya. Kita bukan (hanya) mau menang kok,” tegasnya.
Sebelumnya berdasarkan survei Litbang Kompas terbaru, nama Ahok menjadi sosok terkuat kedua setelah Anies Baswedan untuk dipilih kembali dalam Pilkada Jakarta.
Ahok mengantongi elektabilitas 20 persen dengan dukungan 39 persen responden yang pasti akan memilihnya pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca Juga: Blak-blakan Ahok soal PDIP untuk Pilkada Jakarta: Enggak Siap, Belum Tentu Bisa Ikut
Elektabilitas Ahok tidak terlepas dari penilaian responden terhadap kinerjanya ketika menjabat sebagai Gubenur DKI Jakarta.
Tercatat, Ahok meraih 44,5 persen penilaian untuk kinerja baik dari warga Jakarta melampaui Anies di posisi 36,8 persen.
Survei tersebut dilaksanakan melalui wawancara tatap muka pada 15-20 Juni 2024 dengan 400 responden.
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di wilayah Daerah Khusus Jakarta.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sekitar 4,9 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Litbang Kompas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.