Kompas TV nasional rumah pemilu

Khofifah: Kalau Musim Pilkada, Muncul Dalil Daerah yang Dipimpin Perempuan Takkan Bahagia

Kompas.tv - 13 Juli 2024, 23:50 WIB
khofifah-kalau-musim-pilkada-muncul-dalil-daerah-yang-dipimpin-perempuan-takkan-bahagia
Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa dalam Program ROSI yang ditayangkan Kompas TV, Sabtu (13/7/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Timur (Jatim) periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengatakan di musim pemilihan kepala daerah (pilkada) sering muncul dalil-dalil yang menyebut daerah yang dipimpin perempuan, tidak akan bahagia.

Khofifah menyampaikan hal itu dalam program ROSI yang ditayangkan Kompas TV, Sabtu (13/7/2024) malam.

Ia menjawab pertanyaan host Rosiana Silalahi tentang kekalahannya di Pilkada Jatim saat melawan Soekarwo pada 2008 dan 2013.

“Biasa, Mbak, kalau musim-musim pilkada kemudian muncul hujjah atau dalil-dalil nggak akan bahagia sebuah negara atau daerah kalau dipimpin oleh perempuan, begitu,” kata dia.

Baca Juga: PPP Titipkan Kader-Kadernya yang Bakal Maju dalam Pilkada di Jatim kepada Khofifah

“Jadi memang untuk bisa membangun kepercayaan bahwa perempuan mampu berbuat, kita memang harus membuktikan dulu.”

Menurut Khofifah, ada proses penetrasi persepsi yang memang harus dilakukan.

Hal itu, kata dia, menjadi penting saat membangun jejaring lebih kuat dan lebih kuat lagi untuk meyakinkan dan membangun persepsi mengenai peran, kemampuan, kapasitas, dan kompetensi perempuan.

Ia membenarkan bahwa saat dirinya kalah di pilkada, dirinya sudah menjadi Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Tapi, menurutnya jabatan ketua muslimat saja tidak cukup.

“Nggak cukup, karena Ketua Muslimat itu hanya memimpin perempuan, dan itu ormas.”

“Kalau kemudian harus mengambil keputusan-keputusan publik yang bisa berdampak pada banyak dimensi kehidupan masyarakat, kemudian ada yang mempertanyakan, ya itulah PR kita bersama, bahwa kultur-kultur patrilineal itu memang masih harus kita jelaskan,” bebernya.

Saat Rosiana menanyakan apakah kemenangannya di Pilkada Jatim 2018 disebabkan karena dirinya tidak lagi melawan Soekarwo atau karena masyarakat sudah bisa menerima pemimpin perempuan, Khofifah menyebut keduanya memengaruhi.

“Saya rasa dua-duanya. Jadi ada proses di mana kita hadir kan lebih banyak lagi dalam waktu 10 tahun,” tuturnya.

Baca Juga: Khofifah soal Persaingan dengan Risma dan Kiai Marzuki di Pilkada Jatim: Kita Akan Adu Gagasan

“Kemungkinan itu berperan untuk mengubah persepsi masyarakat yang mungkin tadinya agak kurang berseiring dengan kehadiran kepemimpinan perempuan. Ibaratnya, wong lanang sakmene akehe kok dipimpin wong wedok (pria ada sekian banyak, kok dipimpin perempuan).”

Seperti diberitakan, Khofifah berencana maju lagi dalam Pilkada Jatim 2024, berpasangan dengan Emil Dardak. Pasangan tersebut telah mendapat dukungan dari Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan Perindo.

Pada Jumat (12/7/2024), Khofifah-Emil secara resmi juga mendapat dukungan dari PPP untuk bertarung di Pilkada Jatim 2024.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA


Opini

La Cène sur Un Scène sur La Seine

11 Agustus 2024, 06:00 WIB

Close Ads x