JAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas pada 27 Mei-2 Juni 2024 menunjukkan citra positif lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi yang terendah di antara lembaga negara lainnya.
KPK mendapatkan nilai citra positif sebanyak 56,1 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan nilai citra positif Dewan Perwakilan Rakyat dengan angka 62,6 persen.
Menanggapi hasil jajak pendapat Litbang Kompas terkait KPK, Ketua KPK 2003-2007 Taufiequrachman Ruki mengaku malu ketika muncul di publik dan orang-orang mengetahuinya sebagai mantan pimpinan KPK.
Baca Juga: Mantan Penyidik KPK Nilai Alex Marwata Aneh: Ngaku Gagal Berantas Korupsi, tapi Belum Mundur
“Jujur saja kadang-kadang saya malu ketika orang-orang mengenali saya sebagai pimpinan KPK karena Litbang Kompas ini bisa dipercaya, akhirnya saya kehilangan kepercayaan diri,” ucap Ruki dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (4/7/2024).
“Terus terang, ini membuat saya kehilangan kepercayaan diri, kehilangan harga diri. Saya malu, padahal bukan kelakuan saya,” sambungnya.
Ruki bercerita bahwa ia sempat dimintai membantu KPK. Kala itu ia tengah menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Jabar Banten.
“Ini country call. KPK itu saya membantu membidaninya, saya membantu kelahirannya. Ketika dia terpuruk, terjatuh, dan terlunta-lunta. Saya terpanggil, saya tinggalkan semuanya itu, saya coba memperbaiki,” ucap dia.
Namun, ketika KPK sudah memiliki pimpinan yang baru, maka Ruki menyerahkan semuanya kepada mereka.
Menurutnya, ketika pimpinan KPK sudah berganti, maka bukan kewenangannya untuk cawe-cawe urusan di KPK.
Namun demikian, Ruki bersedia jika diminta nasehat oleh pimpinan KPK periode berikutnya.
Ia menyayangkan sikap pimpinan KPK saat ini yang tak pernah meminta nasehat dari pendahulunya.
“Kalau diperlukan, katakanlah, nasehat, ngobrol, saya tidak akan segan untuk datang. Tapi itu tidak pernah mereka lakukan. Tidak pernah. Kecuali kalau ada kasus. Ini yang saya sesalkan,” ucap dia.
Baca Juga: Respons Kejagung dan Polri soal Disebut KPK Tutup Koordinasi jika Ada Anggota Ditangkap
Lebih lanjut, Ruki juga mengungkapkan, ia dan pimpinan KPK pada periode 2003-2007 sepakat untuk tidak mencampuri urusan internal pimpinan KPK periode berikutnya.
“Sejak awal kami pimpinan jilid pertama, istilahnya, sepakat untuk tidak pernah mencampuri, cawe-cawe, ke pimpinan KPK periode berikutnya, kecuali kalau mereka mengundang kita untuk bicara, meminta pendapat,” terangnya.
“Kalau kita komentar, mengkritisi, tidaklah. Setiap orang ada zamannya, setiap zaman ada orangnya,” imbuhnya menegaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.