JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti para menteri kabinetnya soal turbulensi politik di akhir jabatannya agar proses transisi ke pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto berjalan mulus.
Wanti-wanti Kepala Negara tersebut disampaikannya dalam Sidang Kabinet Paripurna terkait Perekonomian Terkini di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024).
"Secara khusus, yang harus menjadi perhatian yaitu stabilitas politik, ini penting agar jangan sampai ada turbulensi politik, agar transisi dari pemerintah sekarang ke pemerintahan berikut ini mulus dan baik," kata Jokowi.
Ia juga mengingatkan para jajaran kementerian dan lembaga untuk berhati-hati mengenai isu-isu yang berkembang atau muncul setiap hari.
"Dan juga hati-hati mengenai isu-isu yang setiap hari ada," tegasnya.
"Sampaikan isu yang positif, hal-hal yang positif. Sehingga pasar menjadi yakin pasar menjadi optimis terhadap fundamental ekonomi kita yang memang sebetulnya berada pada posisi yang baik."
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah resmi menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029.
Baca Juga: Gelontoran Bansos Jokowi Pengaruhi Kepuasan Publik, Akan Dilanjutkan Prabowo-Gibran?
Selama berkampanye, Prabowo mengatakan akan meneruskan program-program Jokowi seperti hilirisasi industri, proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, serta berbagai program pembangunan.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengusung program andalan sendiri, yakni makan siang gratis bagi anak sekolah yang belakangan ini direvisi menjadi makan bergizi gratis.
Terkait program makan siang gratis tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk tahun pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada APBN 2025.
Adapun pelaksanaan program makan bergizi gratis akan dilakukan secara bertahap.
“Kami telah berkomunikasi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan timnya, untuk memberikan clarify (klarifikasi) terkait program makan bergizi gratis akan fit dalam RAPBN 2025,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/6/2024).
“Pak Prabowo menyetujui pelaksanaan program makan bergizi gratis dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahun pertama, 2025, disepakati alokasi Rp71 triliun dalam RAPBN 2025."
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menegaskan, anggaran Rp71 triliun untuk program makan bergizi gratis itu sudah masuk dalam postur defisit RAPBN 2025, yang sebesar 2,29 hingga 2,82 persen.
Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo Diperhatikan Jepang, Ini Pesannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.