Kompas TV nasional peristiwa

Berduka atas Kasus Polwan Bakar Suami, Menkominfo: Ternyata Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Kompas.tv - 10 Juni 2024, 19:00 WIB
berduka-atas-kasus-polwan-bakar-suami-menkominfo-ternyata-perempuan-lebih-kejam-dari-laki-laki
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi (tengah) di Indonesia Digital Test House (IDTH). (Sumber: Dok. presidenri.go.id)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyampaikan dukacita atas kasus polwan bakar suami yang diduga gara-gara judi online di Mojokerto, Jawa Timur.

Kasus ini pun membuat Budi menyimpulkan perempuan "lebih kejam" daripada laki-laki.

Hal tersebut disampaikan Budi saat rapat bersama Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024). Dia dicecar pertanyaan mengenai judi online dalam rapat tersebut.

"Ini juga hot soal judi online. Kita harus berduka cita karena ada polisi, yang ketika saya baca beritanya, siapa membakar siapa, itu ternyata istrinya (yang membakar). Ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki, ya," kata Budi.

"Ini tanpa gender stereotype, loh, yang istrinya membunuh suaminya polisi. Walaupun sekitar tiga minggu lalu Letkol TNI bunuh diri karena utang judi online Rp900 juta."

Baca Juga: Candu Judi Online: Ada Tentara Gantung Diri, Polwan Bakar Suami

Mengenai pemberantasan judi online, Budi menyebut fenomena tersebut bukan tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) semata.

Dia mengatakan judi online sulit diberantas karena memanfaatkan internet yang bersifat "tanpa batas."

Menurut Budi, pemberantasan judi online bukan hanya tugas satu kementerian/lembaga. Pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Relawan Pro-Jokowi itu menyampaikan, saat ini pemerintah telah membentuk satgas untuk memberantas judi online.

"Karena itu, pemberantasan judi online ini bukan satu tugas kementerian seperti Kominfo," kata Budi, dikutip Kompas.com.

"Kominfo iya betul mencegah, men-take down, tapi yang lain-lain mesti di institusi lain, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BI (Bank Indonesia) karena sistem pembayaran dan sebagainya, ini lintas sektoral, termasuk luar negeri," katanya menambahkan.

Sebelumnya, polwan berinisial Briptu FN (28) diduga membakar suaminya sendiri, Briptu RDW (28), di Asrama Polisi Mojokerto, Sabtu (8/6). Kepada polisi, Briptu FN mengaku kesal karena suaminya kerap menghabiskan uang untuk judi online.

Sebelum pembakaran terjadi, kemarahan FN disulut gaji ke-13 sang suami senilai Rp2,8 juta berkurang menjadi Rp800 ribu.

Baca Juga: Soal Kasus Polwan Bakar Suami, Pengamat Prihatin Candu Judi Online di Kalangan Polisi


 



Sumber : KOMPAS TV, Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x