Kompas TV nasional hukum

MAKI soal KPK Periksa Hasto Kristiyanto Dalam Kasus Harun Masiku: Itu Gimik Semata

Kompas.tv - 10 Juni 2024, 11:09 WIB
maki-soal-kpk-periksa-hasto-kristiyanto-dalam-kasus-harun-masiku-itu-gimik-semata
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat jumpa pers di DPP PDI-P, Senin (25/3/2024). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai melakukan gimik dalam pemeriksaan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto untuk kasus suap Harun Masiku kepada Komisioner KPU Periode 2017-2022 Wahyu Setiawan.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman dalam BreakingNews Kompas TV soal pemeriksaan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Senin (10/6/2024).

“Kalau saya berpendapat ini adalah gimmick semata saja,” ucap Boyamin.

Kecuali, lanjut Boyamin, jika pemeriksaan yang dilakukan KPK terdapat informasi-informasi baru terkait Harun Masiku. Misal, tentang siapa pihak yang menyembunyikan Harun Masiku hingga membantu pelariannya.

Baca Juga: Rizieq Shihab Bebas Murni Hari Ini

“Kalau memang tahu kaitannya ada informasi baru, ya berarti kan kemudian tinggal menangkap orangnya, nah kecuali memang bisa jadi KPK sekarang kehilangan lagi dan kemudian dikenakan pasal baru. Misalnya menghalangi penyidikan, karena ada orang yang menyembunyikan, ada orang yang kemudian ikut membantu pelarian, ikut nyumbang duit untuk makan sehari-hari, nah kalau itu nggak apa-apa umumkan aja sekalian,” ujar Boyamin.

“Nanti habis pengumuman pemeriksaan Pak Hasto ini misalnya terjadi seperti itu, ada menghalangi penyidikan karena ikut menyembunyikan atau membantu pelarian ya umumkan aja, dan itu supaya masyarakat tidak bertanya-tanya.”

Boyamin mengatakan, penilaian gimik untuk KPK dalam kasus Harun Masiku disampaikan karena mengetahui rekam jejak Hasto Kristiyanto yang sudah pernah menjalani pemeriksaan.

“Kalau menyangkut materi Hasto Kristiyanto juga sudah diperiksa di tersangka-tersangka sebelumnya, bahkan juga di pengadilan,” kata Boyamin.

“Bahwa dia memang hanya mengurus administrasi, karena ada yang meninggal Pak Nazarudin Kiemas, meninggal yang punya suara tertinggi kemudian partai menginginkan bukan nomor 2 berikutnya tapi Harun Masiku dan sudah diurus ke Mahkamah Agung dan semuanya sudah ada putusan Mahkamah Agung.”

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Penuhi Panggilan KPK soal Kasus Harun Masiku: Saya Diundang sebagai Saksi

Untuk diketahui, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto penuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap Harun Masiku kepada Komisioner KPU Periode 2017-2022 Wahyu Setiawan, hari ini. Hasto mengatakan kehadirannya di KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

“Di pagi yang cerah ini, seperti yang saya janjikan sebagai warga negara yang taat pada hukum, saya memenuhi panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan keterangan,” ucap Hasto.

“Dan saya diundang dalam kapasitas sebagai saksi atas persoalan yang berkaitan dengan saudara Harun Masiku,” tambah Hasto.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x