JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut, Anies Baswedan didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Pilkada Jakarta sebagai hal yang sangat mungkin terjadi.
Hal tersebut disampaikan Burhanuddin dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Kamis (6/6/2024).
“Kalau mungkin atau tidak mungkinnya dalam politik di Indonesia, apalagi yang cenderung kurang begitu ideologis itu ya, besar saja kemungkinan itu terjadi,” ucap Burhanuddin.
“Meskipun 2017, PDI Perjuangan punya pengalaman yang cukup keras dan kompetitif melawan Anies Baswedan, tapi dalam politik apapun bisa terjadi,” imbuhnya.
Apalagi, kata Burhanuddin, hubungan PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo tidak semanis dulu.
Baca Juga: KPU Hormati Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah
“Kita tahu sebelumnya PDI Perjuangan punya pengalaman manis dengan Pak Jokowi, sekarang justru banyak sekali rintangan yang membelah keduanya, yang memisahkan keduanya, itu juga sesuatu hal yang mungkin saja terjadi dan sekarang sedang terjadi,” ujar Burhanuddin.
“Jadi yang saya ingin katakan adalah, apa yang dikatakan oleh Mbak Puan itu kalau istilah teknisnya namanya, beliau memakai pendekatan elektoralis ketimbang ideologis. Jadi pendekatan elektoralis itu kira-kira merepresentasikan satu pendekatan berbasis electoral, siapa calon yang diusung meskipun secara ideologis mungkin berbeda 180 derajat dengan garis partai bisa mendapatkan privilege untuk didukung,” katanya.
Burhanuddin menambahkan, peluang pendekatan elektoralis dilakukan terhadap Anies Baswedan tidak terlepas dari track record Puan Maharani.
Baca Juga: Jokowi soal Bambang Susantono Mundur dari Otorita IKN: Alasannya Pribadi
“Memang track record Mbak Puan lebih ke arah sana, jadi kalau kita lihat Mbak Puan punya kecenderungan yang agak berbeda dengan Ibu Mega, Mbak Puan lebih banyak mewarisi genetik ayahnya,” kata Burhanuddin.
“Dalam pengertian kalau kita lihat almarhum Taufiq Kiemas kebetulan beberapa kali saya ketemu sama beliau, beliau punya pendekatan yang jual flexible. Ingat ketika beliau bisa menjadi Ketua MPR di saat itu PDI Perjuangan mengatakan oposisi kepada Pak SBY," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.