MADINAH, KOMPAS.TV - Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW menjadi harapan setiap jemaah haji saat di Madinah.
Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah, Efrilen Hafizh mengatakan, jemaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh.
Fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jemaah.
“Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” kata Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa (14/5/2024).
“Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki,” tambahnya seperti dikutip dari lamam resmi Kemenag.
Baca Juga: Saksi Ungkap Ada Permintaan Lunasi Biaya Umrah Keluarga SYL Rp1,7 Miliar
Ia menerangkan, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jemaah berada di Kota Madinah.
Setelah diterbitkan, tasreh akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi.
Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor.
Sehingga jemaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan.
Pada hari yang ditentukan, jemaah wajib sudah berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk.
Kemudian Petugas Seksus Nabawi akan memandu jemaah dan menyerahkan tasreh kepada petugas yang menjaga Raudhah,” sambungnya.
Baca Juga: 62 Ton Obat-Obatan Didatangkan dari Indonesia untuk Jemaah Haji di Tanah Suci
"Kepala Daker Madinah telah bernegosiasi dengan pihak keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jemaah haji yang masuk ke Raudhah," jelas Hafizh.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.