Kompas TV nasional peristiwa

BMKG: Tingkat Kerawanan Bencana Tanah Longsor di Sumbar Meningkat akibat Rentetan Gempa

Kompas.tv - 13 Mei 2024, 08:01 WIB
bmkg-tingkat-kerawanan-bencana-tanah-longsor-di-sumbar-meningkat-akibat-rentetan-gempa
Longsor yang terjadi di kawasan Sitinjau Lauik, Padang, pada Selasa (7/5/2024) sore. (Sumber: Kompas.com/BPBD Padang)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Desy Afrianti

PADANG, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan bahwa tingkat kerawanan bencana tanah longsor di wilayah Sumatera Barat telah meningkat setelah rentetan gempa bumi yang terjadi dalam sebulan terakhir.

Daryono menjelaskan bahwa selama periode April hingga Mei, aktivitas gempa dangkal (shallow crustal earthquake) terpantau sangat aktif di Sumatera Barat. BMKG mencatat lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.

"Meskipun kecil, dampak ikutan dari gempa-gempa ini perlu diwaspadai, seperti tanah longsor, runtuhan batuan, dan bahkan banjir bandang jika longsoran menyumbat daerah aliran sungai," kata Daryono dikutip dari Antara, Senin (13/5/2024).

Wilayah Agam dan Sekitarnya Dinilai Rawan

Wilayah yang dinilai sangat rawan adalah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang. Selain tingkat aktivitas gempa yang tinggi, ketiga wilayah ini juga tercatat mengalami curah hujan sangat lebat mencapai 74,9 mm/hari sejak 8 Mei lalu berdasarkan data Stasiun Iklim Sicincin.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Terjang 3 Wilayah Sumatera Barat, 37 Orang Meninggal Dunia

Kondisi ini berlangsung sejak 8 Mei dan memicu terjadinya banjir bandang atau "galado" yang menewaskan puluhan warga pada 11 Mei 2024 malam.

Pascabanjir, longsoran tanah kembali terjadi di wilayah perbukitan sekitar Gunung Marapi. Meski belum ada korban jiwa dilaporkan, longsoran tersebut memutus akses jalan dan transportasi di sejumlah titik seperti Malalak, Sitinjau Lauik, Lembah Anai, dan Kelok Sembilan.

"Kami menghimbau masyarakat Sumbar untuk waspada karena potensi longsor susulan masih dapat terjadi di banyak tempat lain akibat getaran gempa dan hujan lebat yang belum mereda," kata Daryono.

Sebelumnya, BNPB melaporkan banjir bandang bercampur lumpur juga meluas ke beberapa kecamatan di Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang pada 11 Mei malam.

Bencana ini menewaskan 37 orang, 17 hilang, serta menimbulkan kerusakan parah pada permukiman dan fasilitas publik.

Baca Juga: Begini Dampak Terjangan Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar Sumbar



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x