Kompas TV nasional peristiwa

Kesaksian Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang: Angin Rem Tiba-Tiba Habis, Terpaksa Banting Setir

Kompas.tv - 12 Mei 2024, 10:31 WIB
kesaksian-sopir-bus-kecelakaan-maut-di-subang-angin-rem-tiba-tiba-habis-terpaksa-banting-setir
Kepolisian saat melakukan tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan kecelakaan bus terguling di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024) pagi. (Sumber: Kompas.tv/Ant/Rubby Johan)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

SUBANG, KOMPAS.TV - Sopir bus kecelakaan maut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, Sadira mengaku kendaraannya mengalami rem blong saat kejadian. Akibatnya, bus Trans Putera Fajar bernopol AD 7524 OG ini tergelincir dan menabrak sebuah mobil dan tiga sepeda motor.

Per Minggu (12/5/2024), terdapat 11 korban jiwa dalam kecelakaan di jalan raya Desa Palasari, Kabupaten Subang tersebut. Korban tewas terdiri dari 10 warga sekolah dan satu warga setempat.

Baca Juga: Korban Tewas Kecelakaan Maut di Subang 11 Orang, Polisi: Kemungkinan Tidak Ada Tambahan Korban Jiwa

Sadira menuturkan, kecelakaan ini terjadi saat rombongan yang dibawanya tengah perjalanan pulang menuju Depok. Ia mengaku merasakan rem blong setelah melintasi Perempatan Ciater, Subang.

"Setelah saya masuk itu saya lihat kondisi angin tahu-tahu habis. Pada saat itu lah saya sudah hilang kendali utk mencari penyelamat," kata Sadira saat dirawat di RSUD Subang, Minggu (12/5), dalam wawancara eksklusifnya di tayangan Breaking News KompasTV.

"Biasanya ada antisipasi jalur yang nanjak ke atas gitu kan, ternyata di situ (lokasi kejadian) tidak ada. Pemikiran saya kalau saya teruskan di jalan raya, otomatis banyak kendaraan yang tersambar. Akhirnya saya inisiatif ngebuang (banting setir)."

"Karena untuk saya teruskan melalui jalan raya, itu akan terjadi hal-hal yang banyak akan terjadi. Karena di depan saya lihat ada sepeda motor sekitar lima rombongan, saya klakson tidak mau minggir."

Sebelumnya, pria yang berprofesi sebagai sopir sejak 1996 tersebut mengaku rem tidak bermasalah ketika melintas di Tangkuban Perahu dan Alun-Alun Bandung. Namun, Sadira mengaku rem bus sempat terasa "dalam" hingga memanggil montir saat rombongan beristirahat di Rest Area CM7.

Sadira mengaku baru mengoperasikan unit bus bernopol AD 7524 OG dari operator saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok.

"Untuk kendala, penyakitnya saya belum bisa mengetahui. Kendala-kendala yang lainnya belum mengetahui karena bus ini baru saya pegang," katanya.

Pihak kepolisian sendiri tengah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Permana juga mengaku masih menunggu hasil traffic accident analysis (TAA) terkait kejadian ini.

AKBP Ariek menyebut saksi-saksi akan dimintai keterangan untuk menetapkan penyebab terjadinya kecelakaan.

"Nanti kan dalam olah TKP itu akan komprehensif. Saksi-saksi akan kita lihat dari beberapa sisi, baik dari keterangan korban, kemudian keterangan sopir, kemudian keterangan penumpang, kemudian keterangan dari saksi di TKP, itu akan kita lihat," kata dia pada KompasTV.

"Namun, apa yang disampaikan oleh sopir itu sah-sah saja, tapi itu bukan berarti menjadi kepastian penyebab kecelakaan tersebut."

Baca Juga: PJ Gubernur dan Kapolda Jabar Tinjau Kondisi Korban Laka Bus SMK Depok di RSUD Subang


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x