Kompas TV nasional politik

JK Kritik Prabowo yang Rencana Tambah Kementerian Jadi 40: Bukan Kabinet Kerja, Tapi Kabinet Politis

Kompas.tv - 7 Mei 2024, 22:40 WIB
jk-kritik-prabowo-yang-rencana-tambah-kementerian-jadi-40-bukan-kabinet-kerja-tapi-kabinet-politis
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK saat di program ROSI, Kompas Tv, Kamis (7/3/2024). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) mengkritik wacana presiden terpilih Prabowo Subianto yang disebut ingin menambah jumlah kementerian dari sebelumnya 34 menjadi lebih dari 40.

Terkait rencana tersebut, ia mengatakan jika memang demikian, itu namanya bukanlah kabinet kerja lagi, melainkan kabinet yang mengedepankan politis.

"Ada juga (mengakomodasi partai pendukung). Tapi itu artinya bukan lagi kabinet kerja namanya, tapi kabinet politis," kata JK di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Selasa (7/5/2024).

Baca Juga: Luhut Ingatkan Tak Bawa Orang Toksik ke Pemerintahan, JK: Pelanggar UUD Lebih Lebih Tidak Boleh

Menurutnya, penambahan kementerian tersebut menjadi lebih dari 40 hanyalah sekedar untuk mengakomodir partai pendukungnya. 

"Ya tentu lah kalau hanya dimaksud hanya mengakomodir politis kan," ucap dia.

Jusuf Kalla menyampaikan untuk menambah jumlah kementerian tidak bisa serta merta dilakukan begitu saja. Terlebih dahulu, kata dia, harus mengubah UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.

Terlepas dari itu, ia mengingatkan agar orang-orang yang mengisi posisi kabinet Prabowo nantinya merupakan orang yang profesional di bidang kementerian yang dipimpinnya.

"Iya memang dulu dibagi dulu, ini kabinet kerja dibagi profesional dan yang biasa diisi oleh politisi, tapi politisi juga harus profesional sesuai bidangnya," jelas JK, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

Lebih lanjut, disampaikannya terkait jumlah kementerian yang ideal, sebenarnya bergantung pada program kerja pemerintahan itu sendiri.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x