Sebut Pertemuan Jokowi, Megawati dan Prabowo Tunggu Waktu, Idrus Marham: Suasana Batin Mereka Satu

JAKARTA, KOMPAS.TV  - Pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto hanya menunggu waktu.

Pendapat itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham di kawasan Senayan, Jumat (12/4/2024).

"Akhir-akhir ini kan yang selalu diramaikan kapan sih pertemuannya Prabowo dan Mbak Mega, Pak Jokowi dan sebagainya, saya ingin mengatakan begini tokoh-tokoh tersebut ini (akan bertemu), hanya persoalan waktu saja," kata Idrus, dikutip Tribunnews.com.

Menurutnya, ketiga tokoh tersebut memiliki suasana kebatinan yang sama.

Baca Juga: Agenda Prabowo Hadiri "Open House" Presiden Jokowi hingga Ketum Golkar Airlangga Hartarto

"Persoalan momentum saja tetapi visi mereka, suasana kebatinan mereka sebenarnya sudah satu," tambahnya.

Ia juga berpendapat bahwa Megawati dan Prabowo memiliki hubungan yang sangat baik. Idrus mencontohkan ketika keduanya bersama-sama mendorong Jokowi maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012.

Selain itu, Prabowo juga pernah menjadi calon wakil presiden Megawati dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2009.

"Bagaimana Pak Prabowo pernah menjadi wakilnya pasangannya dengan Mbak Mega. Kemudian di dalam komunikasi-komunikasi politik dan terkahir Pak prabowo tahun 2019 dan sebagainya," beber Idrus.

Oleh sebab itu, Idrus yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini sangat yakin Megawati dan Prabowo akan bertemu.

"Saya punya keyakinan hanya masalah waktu dan hanya masalah momentum tokoh-tokoh ini utamanya Prabowo dengan Mbak Mega itu pasti ketemu," tutur Idrus.

Baca Juga: Dahnil Sampaikan Keinginan Prabowo Ketemu Jokowi, Megawati dan SBY Demi Indonesia

Keduanya tak kunjung bertemu, menurut Idrus  bukan karena persoalan ideologis melainkan strategi.

"Kalau bicara masalah strategi berarti bicara tentang timing dan momentum. Berarti momentumnya yang belum tepat," imbuhnya.