JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait prakiraan cuaca pada periode Idulfitri 1445 H atau Lebaran 2024.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa terdapat potensi terjangan angin kencang, kilat, petir, hujan lebat hingga gelombang tinggi di berbagai wilayah Indonesia sampai dengan 11 April 2024.
“Dalam menuju 11 April ini ada variasi yaitu pada 4-7 April diprediksi ada wilayah yang mengalami angin kencang, gelombang tinggi, kilat, dan petir,” kata Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/4/2024) lalu, dikutip dari Antara.
Dwikorita mengindikasikan bahwa sejumlah wilayah dari tanggal 4 hingga 7 April 2024 diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem, termasuk angin kencang, gelombang tinggi, kilat, dan petir.
Wilayah-wilayah tersebut meliputi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bangka, dan Lampung.
Selain itu, potensi cuaca ekstrem juga dapat terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Wilayah lain yang perlu waspada termasuk Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Baca Juga: BMKG Imbau Pemudik Waspada! 27 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-7 April 2024
Sementara lada rentang tanggal 8 hingga 11 April 2024, sejumlah provinsi diperkirakan akan mengalami hujan lebat, termasuk Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
Selanjutnya, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga perlu waspada terhadap kondisi cuaca yang tidak menguntungkan.
Dwikorita menjelaskan bahwa potensi angin kencang, kilat, petir, hujan lebat, dan gelombang tinggi disebabkan oleh beberapa fenomena, termasuk fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) atau kumpulan awan hujan yang mulai melintasi kepulauan di Indonesia.
Selain MJO, terdapat juga fenomena gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator, serta peningkatan suhu permukaan air di Kepulauan Indonesia.
BMKG juga baru saja mendeteksi munculnya Bibit Siklon Tropis baru, yaitu Bibit Siklon 96S, yang terjadi di sekitar Laut Sawu dan saat ini berada pada posisi 10,2 derajat lintang selatan dan 121 derajat bujur timur.
"Kemunculan Bibit Siklon Tropis dan signifikansi dinamika atmosfir tersebut mampu memicu cuaca ekstrem yang berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor," ucapnya.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Badai Hari Ini, Masyarakat Waspada, Cek Wilayahnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.