JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 3.355 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi atau demo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari ini, Selasa (19/3/2024).
Informasi ini disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan resminya, Selasa.
"Di DPR/MPR RI melibatkan 2.970 personel, dan KPU RI melibatkan 385 personel,dari jajaran Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait," ujar Kombes Susatyo.
Pengerahan ribuan personel tersebut dimaksudkan agar pengamanan bersifat persuasif, tidak terprovokasi, dan mengedepankan negosiasi, pelayanan, serta humanis.
Terkait rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi aksi demo, ia menyebut hal tersebut bersifat situasional. Yakni tergantung dinamika dan jumlah massa dalam aksi unjuk rasa tersebut.
"Kami lihat nanti jumlah massanya. Bila massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan ada pengalihan lalu lintas," jelasnya.
Baca Juga: Demo Mahasiswa Diwarnai Aksi Bakar Ban, Tuntut Perbaikan Demokrasi dan Harga Sembako Turun
Lebih lanjut, ia pun mengimbau kepada para korlap dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
"Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas," tegasnya dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan agenda yang beredar, aksi demo di depan Gedung DPR ini digelar mulai pukul 14.00 WIB.
Dalam aksi demonstrasinya hari ini, massa mendorong DPR menggunakan hak angket untuk menelisik dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Aksi demo tersebut merupakan aksi lanjutan dari berbagai aksi yang telah dilakukan selama ini, baik di DPR RI maupun KPU RI.
Baca Juga: Demo di Depan KPU Diwarnai Aksi Bakar Spanduk Gambar Jokowi-Anwar Usman
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.