JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo minta kenaikan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ditanyakan ke partai dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Demikian Presiden Jokowi merespons suara PSI yang melonjak signifikan di Sirekap KPU.
“Itu urusan partai, tanyakan ke partai, tanyakan ke KPU,” ucap Jokowi sebelum bertolak menghadiri KTT ASEAN-Australia di Halim Perdanakusuma, Senin (4/3/2024)..
Ketua PSI adalah Kaesang Pangarep yang merupakan putra bungsu dari Presiden Jokowi. Dalam beberapa hari terakhir, jumlah suara PSI menjadi sorotan di saat rekapitulasi suara nasional tengah dilakukan KPU.
Baca Juga: Jajak Pendapat Kompas: 62,2 Persen Responden Setuju DPR Pakai Hak Angket Selidiki Kecurangan Pemilu
Berdasar hasil dari sistem di aplikasi Sirekap, Minggu pukul 17.00 WIB dengan suara masuk 65,82 persen, suara sementara PSI 3,13 persen. Angka itu, mendekati angka yang menjadi ambang batas parpol bisa meraih kursi di DPR.
Menyikapi polemik ini, Politisi PSI Ade Armando pun membantah ada kecurangan yang dilakukan partainya. Tidak hanya itu, Ade juga membantah tudingan, ada "operasi sayang anak", terhadap rekapitulasi suara di KPU.
Menurut Ade, jika memang suara PSI ada campur tangan Presiden Jokowi semestinya kenaikan terjadi di awal penghitungan.
“Kalau memang Pak Jokowi itu cawe-cawe, kenapa sekarang ya, kenapa angkanya itu masih 3,13 ya. Kalau memang sudah mau cawe-cawe, mau intervensi ya dari awal dong, kan dia punya, orang menganggap dia, dia punya otoritas yang sangat tinggi kan, jadi dikatakan kalau sayang anak, kenapa dibikin anaknya pusing dulu,” kata Armando.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.