Kompas TV nasional rumah pemilu

Andi Arief Sebut Ada Upaya Penggelembungan Suara Partai yang Rugikan Demokrat

Kompas.tv - 29 Februari 2024, 16:44 WIB
andi-arief-sebut-ada-upaya-penggelembungan-suara-partai-yang-rugikan-demokrat
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief usai diperiksa Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/5/2022). (Sumber: KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menyebut, diduga ada upaya dari oknum yang berupayan menggelembungkan suara partai di Pileg 2024. 

Andi menjelaskan, upaya tersebut melibatkan Panitia Pemilihan Kecamatan atau PPK di sejumlah daerah. 

"Dalam penghitungan Pemilu Legislatif ini memang terbuka celah melakukan penggelembungan-penggelembungan suara kalau memang PPK-nya nakal," kata Andi kepada wartawan, Kamis (29/2/2024).

Ia mengatakan, praktik dugaan kecurangan tersebut terjadi di sejumlah daerah pemilihan (dapil). 

Baca Juga: Tolak Hak Angket DPR, Demokrat: Sengketa Pemilu Diselesaikan di MK

Misalnya, seperti terjadi di dapil Sumatera Selatan (Sumsel) I, Jawa Tengah (Jateng) V, dan Kalimantan Selatan (Kalsel) I.

"Ini Demokrat ada 3 sekarang yang diganggu, pertama Dapil I Sumsel, itu kebetulan menurut C1, Partai Demokrat pada di kursi terakhir, sekarang diganggu dan sedang dioperasi di PPK oleh salah satu partai," katanya.

"Kemudian di Dapil V Jawa Tengah juga ada partai yang terbukti melakukan penggelembungan di Klaten dan di Sukoharjo sehingga membuat kerugian di kader Partai Demokrat. Kemudian di Kalimantan Selatan I itu juga ditemukan penggelembungan sehingga caleg Demokrat terpental," sambungnya.

Ia menambahkan, pihaknya meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk segera mengusut praktik kotor tersebut.

Baca Juga: Partai Golkar Akan jadi Pelabuhan Politik Jokowi Selanjutnya?

"Dan inilah, mudah-mudahan KPU segera turun tangan tuh di 3 tempat di mana kader Demokrat dirugikan tuh," ujarnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x