SURABAYA, KOMPAS.TV – Kepolisian Resor Kota Besar (Polretabes) Surabaya menyiagakan 400 personel untuk pengamanan rapat pleno rekapitulasi pemilihan umum (Pemilu) 2024 tingkat kota yang digelar di kantor KPU Surabaya, pada Rabu (28/2/2024).
Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polrestabes Surabaya, AKBP Wibowo menjelaskan, 400 personel tersebut bersiaga secara bergantian untuk menjaga kantor KPU di Jalan Adityawarman.
Pola yang diterapkan dalam pengamanan tersebut adalah dengan membagi menjadi tiga ring, yakni di luar pagar kantor KPU Surabaya, di dalam bangunan, dan di ruang sidang rekapitulasi.
"Kemarin kita sudah koordinasi dengan KPU juga siapa-siapa saja yang boleh masuk itu sudah kita pegang datanya. Mulai dari saksi parpol, petugas bawaslu hingga media," kata Wibowo, melalui telepon, dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Menkopolhukam soal Penanganan Dugaan Kecurangan Pemilu: Dilakukan Sesuai Mekanisme Bawaslu dan MK
Pihaknya, kata Wibowo, sudah menganalisis potensi yang dapat menyebabkan proses rekapitulasi berjalan tak kondusif.
Potensi-poteni tersebut mulai dari protes para saksi, hingga tak disiplinnya penyelenggara.
"Ini coba terus kita komunikasikan (dengan KPU Surabaya), supaya semakin ke depan proses sidang pleno bisa berjalan lancar," jelasnya.
KPU Surabaya pun telah menyiapkan berbagai hal sebelum pelaksanaan rekapitulasi. Hal itu disampaikan oleh Komisioner KPU Surabaya, Suprayitno.
Menurutnya KPU Surabaya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Hal tersebut untuk membahas terkait penanganan massa pendukung yang diperkirakan akan datang.
“Kepolisian sudah mendirikan tenda di area kantor KPU Surabaya. Patroli kepolisian di Jalan Indargiri, tepatnya sisi timur kantor KPU yang menjadi penampung massa," kata pria yang akrab disapa Nano itu.
Pihaknya juga menempatkan layar besar agar massa bisa melihat proses rekapitulasi dari luar.
Baca Juga: DKPP Periksa Seluruh Pimpinan KPU RI, Rekapitulasi Suara Nasional Pemilu 2024 Diskors Sementara
Pihaknya juga akan menyiarkanya secara langsung melalui streaming.
"Karena bisa memunculkan potensi yang tidak diinginkan, alangkah baiknya dan bijaknya (massa pendukung) bisa menyimak di handphone masing-masing, lewat akun sosial media KPU Surabaya," tutupnya.
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.