Jabat Menteri ATR, AHY: Saya akan Belajar Cepat dan Mudah-mudahan Tidak Mengecewakan

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan akan belajar cepat memimpin Kementerian ATR. Ia juga berkeinginan, kepercayaan yang diberikan Presiden Joko Widodo tidak mengecewakan.

“Insyaallah saya akan belajar cepat. Mudah-mudahan tidak mengecewakan, karena kami sekali lagi, ingin berkontribusi,” ucap AHY.

“Dan ini menjadi sebuah momentum, terutama bagi Partai Demokrat terutama untuk masa depan yang lebih baik.”

AHY menuturkan sudah mendapatkan informasi dari Hadi Tjahjanto perihal sejumlah pekerjaan yang harus segera dituntaskan.

Baca Juga: Jokowi Perbarui Pernyataan soal Pertemuan Pimpinan Parpol: Semua yang Kira-kira Harus Ketemu

“Pak Hadi Tjahjanto berkata, ada pekerjaan rumah yang harus ditangani, diantaranya menuntaskan target 120 juta bidang PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengka), sertifikasi elektronik, isu-isu sengketa yang masih tersisa, mengupayakan kementerian yang strategis sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” jelas AHY.  

Meski demikian, AHY mengatakan sejumlah pekerjaan yang harus segera ditanganinya tidak bisa berjalan sendiri. Menurutnya perlu kepastian hukum di bidang tata ruang agar para investor nyaman berinvestasi.

“Tidak bisa sendiri. Dengan ada kepastian hukum di bidang tata ruang, termasuk juga tanah yang disiapkan untuk pembangunan, akan memberikan keyakinan, keamanan, kenyamanan, bagi para investor, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan penghasilan dan seterusnya,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Beri Sinyal Kembali Reshuffle Kabinet: Kalau Kebutuhan Mengharuskan, Kenapa Tidak

“Kita harus tegas, kita harus menghadapi siapapun yang melawan hukum, profesional melayani, dan terpercaya.”

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga memberikan penekanan bagi AHY untuk dikerjakan sebagai Menteri ATR.

“Saya tadi sampaikan tiga hal ke Pak Menteri BPN yang pertama, yang berkaitan dengan sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif. Yang kedua untuk HGU carbon trading, yang berkaitan dengan PP itu segera selesaikan karena banyak yang ingin masuk. Yang ketiga yang berkaitan dengan 120 juta PTSL 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL harus segera bisa kita selesaikan,” jelas Jokowi.