JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi Pemilihan Umum RI (KPU), Betty Epsilon Idroos mengakui terdapat data tempat pemungutan suara (TPS) yang salah dikonversi dalam portal Sirekap. Betty menekankan anomali data ini akan segera dibenahi oleh KPU tingkat kabupaten/kota.
Betty menyebut terdapat kesalahan konversi data dari 1.223 TPS dalam Pilpres 2024. Data hasil konversi di portal Sirekap tidak sesuai dengan formulir C Hasil yang juga diunggah panitia KPPS.
"Untuk pemilihan presiden dan wakil presdien, berdasarkan hari ini, tanggal 19 Februari 2026, hari keenam (sejak pemungutan suara) pukul 08.52, masih terdapat, dari 800 ribuan TPS, terdapat 1.223 tTPS dengan kesalahan data. Setelah sistem membaca, ada data tidak sesuai,” kata Betty dalam konferensi pers yang digelar KPU pada Senin (19/2/2024) malam.
"Untuk (kesalahan data) paslon 822 TPS, seluruh paslon ada di 108 TPS, sebagian paslon ada di 233 TPS. Total TPS kita 823.236, data yang sudah masuk per hari ini alhamdulillah sudah 71,26 persen,” lanjutnya, dikutip dari Breaking News KompasTV.
Baca Juga: Bawaslu: Ada Problem Besar jika Sirekap Tetap Digunakan dalam Situasi Hari Ini
Betty pun mengklarifikasi bahwa Sirekap adalah sistem informasi yang termonitor dan sudah dikelola secara akuntabel dan transparan. Ia menyebut data yang ditampilkan portal Sirekap berdasarkan formulir C Hasil yang mencatat penghitungan suara oleh petugas KPPS yang disaksikan saksi dan masyarakat.
"KPU melakukan mitigasi segera terhadap kesalahan konversi yang terjadi di beberapa TPS dan segara melakukan koreksi data,” ungkapnya.
“Sebagai bentuk transparansi, KPU membuka akses kepada seluruh masayrakat Indonesia baik di dalam atau luar negeri ntukdapat melihat hasil perolehan suara berdasarkan form C Hasil dan hasil konversi data melalui portal Sirekap.”
Betty menyebut data yang diunggah di Sirekap adalah hasil kerja 1,6 juta petugas KPPS dengan rincian dua orang per TPS yang punya akses ke aplikasi tersebut.
Selain itu, ia mengklarifikasi sejumlah isu terkait Sirekap yang beredar belakangan ini. Betty menekankan bahwa pusat data penghitungan suara KPU berada di Indonesia, bukan di luar negeri.
Betty pun menyampaikan bahwa terdapt gangguan terhadap portal Sirekap mulai hari pemungutan suara, termasuk gangguan DDoS. Namun, gugus tugas siber KPU disebutnya telah melakukan penanganan.
Baca Juga: Soal Pilpres 2024, MUI: Siapapun yang Terpilih, Kita Berkewajiban untuk Mengawasinya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.