Cerita Ganjar saat Nyoblos di Bilik Suara: Ada yang Rambutnya Putih, Coblos Aja

SEMARANG, KOMPAS.TV - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menceritakan pengalamannya mencoblos di bilik suara Pemilu 2024.

Dia mengaku mencoblos gambar wajahnya sendiri pada kertas surat suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Pernyataan itu disampaikan Ganjar usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Nomor 11 di Lempongsari, Gajah Mungkur, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/2/2024).

“Saya lihat ada (foto paslon yang) rambutnya putih, coblos aja,” ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Saat Ditanya Keyakinannya soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama

Saat ditanya soal kesiapannya menghadapi hitung cepat Pemilu 2024 yang dilakukan sejumlah pihak, Ganjar mengatakan dirinya menunggu hasilnya.

“Ya kita tunggu. Memang kalau hasilnya kita menang, terus ada yang enggak siap? Buat saya, kita yang menang atau mereka yang kalah sama saja,” ujarnya.

Sebelumnya, Ganjar sempat mengungkapkan harapannya pihak penyelenggara yang melakukan hitung cepat atau quick count Pilpres 2024, akan memegang integritas.

Menurutnya, integritas penting agar hasil quick count dapat diterima oleh ketiga pasangan calon (paslon) dan pendukung mereka.

“Yang dibutuhkan adalah integritas dari masing-masing, pihak penyelenggaranya, ya nanti cara menghitungnya yang membuat quick count ketika mereka terintegritas, saya yakin tiga pasangan ini masih bisa menerima dengan baik,” ucap Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Gunakan Hak Pilihnya, Ingat Pesan Orangtua untuk Pasrah Hadapi Pilpres 2024

“Semua perkara pemilu bersih, jadi kegelisahan dan kegundahan civil society (masyarakat sipil, red), tokoh agama, para ilmuwan, kemarin sempat membikin film Dirty Vote dan tentu saja catatan-catatan yang muncul di masyarakat mudah-mudahan cukup sudah untuk hari ini tidak terulang."

"Hari ini betul-betul semua kembali kepada jalan yang benar memberikan ruang yang terbuka, sejujur-sejujur dan seadil-adilnya sehingga masyarakat mendapatkan kualitas demokrasi dan pemilu yang baik yang diharapkan lebih substantif.”