JAKARTA, KOMPAS.TV - Plt. Deputi IV Kantor Staf Presiden RI (KSP) Wandy Tuturoong menyebut film Dirty Vote sebagai kritik baik dalam demokrasi. Film Dirty Vote sendiri menyorot dugaan kecurangan yang terstruktur, sistematis, masif selama proses Pemilu 2024.
Selain menanggapi film Dirty Vote, Wandy Tuturoong pun menyerukan pemilu damai jelang hari pemilihan pada Rabu (14/2/2024) besok.
”Kritik tentu baik dalam demokrasi. Yang penting kita sama-sama menjaga pemilunya damai,” kata Wandy saat dimintai tanggapan tertulis oleh wartawan, Senin (12/2/2024).
Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Dirty Vote Mungkin Baru Ungkap 25 Persen Kecurangan: Masih Ringan, Masih Sopan
Berbagai pihak pun telah menanggapi film Dirty Vote yang dirilis saat masa tenang pemilu, Minggu (11/2/2024). Sebagian menganggapnya sebagai "fitnah", sebagian menganggapnya sebagai pendidikan politik.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa film Dirty Vote adalah bagian dari dinamika politik. Ma'ruf menyebut pemerintahan Joko Widodo tentu akan memperhatikan dinamika tersebut.
"Saya kira itu dinamika dari politik kita. Saya pikir nanti, tentu pemerintah, kalau itu sasarannya pemerintah, tentu pemerintah akan memperhatikan suara-suara itu, saya kira,” kata Ma'ruf ketika acara rapat koordinasi nasional Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/2).
"Kita harapkan bahwa keinginan-keinginan yang lebih baik itu tentu harus direspons dengan baik pula. Barangkali itu. (Hal) Yang penting, pemilu ini berjalan dengan baik dan juga tidak terjadi hal-hal yang kita khawatirkan. Terutama, jangan sampai terjadi perpecahan di masyarakat,” ujarnya sebagaimana dikutip Kompas.id.
Baca Juga: Alasan Dirty Vote Dirilis saat Masa Tenang Pemilu, Sutradara: Refleksi Politik Jelang Hari Pemilihan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.