JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebut kecurangan Pemilu 2024 telah dilakukan secara masif oleh sejumlah oknum.
Menurut dia, keculasan dalam pelaksanaan pesta demokrasi itu dimulai sejak ada yang mengakali konstitusi. Namun, ia tak menjelaskan maksud ucapannya tersebut.
"Kecurangan dimulai sejak mengakali konstitusi. Kecurangan dimulai sejak ada pelanggaran etika. Kita harus waspada, Indonesia tidak boleh dikangkangi oleh segelintir elite," kata Cak Imin di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/2/2024).
Baca Juga: Cak Imin Tanggapi Erick Thohir yang Bilang Pilih Prabowo-Gibran Jika Ingin Sepak Bola Indonesia Maju
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, lobi-lobi hukum demi mengakomodir kepentingan pihak-pihak tertentu sudah nyata terlihat.
Sehingga tindakan tersebut sudah termasuk mengelabui dan mempermainkan nasib rakyat Indonesia.
Ia menilai solusi agar perilaku tak terpuji itu tidak lagi terjadi, adalah perubahan.
Oleh sebab itu, kata Cak Imin, semangat perubahan muncul dari masyarakat bawah, dan kehendak itu haruslah diwujudkan.
"Dari dinikmati segelintir orang, perubahan harus dinikmati secara adil dan merata. Itu namanya perubahan," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang menginginkan perubahan untuk melakukan patrol desa agar orang-orang terjaga dan sadar akan kondisi rakyat Indonesia saat ini.
"Kita bangunkan yang tidur, kita bangunkan yang santai untuk menjemput nasib rakyat yang lebih baik," katanya.
Tidak hanya itu, kata dia, patrol desa juga sebagai simbol kewaspadaan masyarakat menghadapi Pemilu 2024 yang tinggal beberapa hari lagi.
Baca Juga: Masa Tenang Kampanye Pemilu 2024 11-13 Februari, Berikut Larangan yang Tidak Boleh Dilanggar
Cak Imin mengatakan suara yang nantinya terkumpul, harus dijaga agar hasilnya murni dari hati nurani kehendak rakyat.
"Kenapa patrol? Supaya tidak ada maling suara pada pemilu yang akan datang. Supaya pemilu berjalan jujur, adil, terbuka, bebas, dan rahasia. Kenapa patrol? Karena kita mewaspadai adanya kecurangan," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.