JAKARTA, KOMPAS.TV- Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Masrukhi mengingatkan kepada Istana dan pejabat pemerintah untuk tidak menganggap suara-suara yang disampaikan para guru besar kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai bentuk partisan.
Bagi Masrukhi, respons Istana dan pejabat pemerintah terhadap saran dan kritik para guru besar tidak bijak.
Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang Masrukhi dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Jumat (9/10/2024).
“Mestinya pihak istana dan pejabat pemerintah tinggal mengelaborasi saja suara-suara itu, kemudian disampaikan kepada Bapak Presiden untuk kemudian menjadi pertimbangan, apakah bansos yang dibagikan itu uang pribadi atau uang negara, tepat atau tidak, tepat atau tidak, apakah pernyataan Bapak Presiden bahwa presiden boleh kampanye tepat atau tidak, itu untuk menjadi bahan pertimbangan Bapak Presiden,” ujar Masrukhi.
Baca Juga: Polisi Minta Akademisi Buat Testimoni untuk Jokowi, Pengamat: Ada Upaya Terstruktur dari Atas
“Jangan kemudian suara-suara itu dicounter, maka yang terjadi perang, di satu sisi kampus akan seperti dibenturkan dengan polisi, di sisi lain pejabat dibenturkan dengan guru besar, saya kira ini tidak bijak.”
Sebab, kata Masrukhi, suara yang disampaikan para guru besar berangkat dari hati nurani yang tulus agar etika tetap terjaga di Pemilu 2024.
“Suara-suara guru besar, suara-suara kampus, suara-suara mahasiswa itu adalah suara yang tulus, berangkat dari hati nurani,” ucap Masrukhi.
“Saya kira ada beberapa titik yang perlu diperbaiki, mestinya pihak-pihak tertentu jangan mengatakan suara guru besar itu partisan, jangan ya.”
Baca Juga: Rektor UNIMUS Bantah Diintimidasi Buat Testimoni Kinerja Jokowi: Apalagi Giring ke Paslon Tertentu
Oleh karena itu, Masrukhi pun mempertanyakan kenapa tudingan partisan dengan mudah disampaikan untuk sikap para guru besar terhadap Jokowi untuk Pemilu 2024.
“Partisan bagaimana? Di antara Profesor itu ada yang mendukung 01, ada yang mendukung 02, ada yang mendukung 03, jadi partisan bagaimana? Itu semata-mata adalah suara hati Nurani untuk memperbaiki kinerja yang ada terutama di dalam memperbaiki proses-proses di pemilihan umum,” jelas Masrukhi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.