JAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar pada 14 Februari 2024, beredar informasi adanya kecurangan pemilu, termasuk dugaan surat suara yang sudah tercoblos lebih dulu di Malaysia.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2017-2021, Arief Budiman menilai, penyelenggaraan pemilu tidak dapat digantungkan pada satu pihak saja.
Tetapi dibutuhkan peran dari berbagai pihak, termasuk dari peserta pemilu dan masyarakat.
“Banyak orang berharap, itu digantungkan pada penyelenggara pemilu, itu tidak cukup. Peran banyak pihak dibutuhkan,” ucap Arief dalam Sapa Indonesia Pagi, Kamis (8/2/2024).
Baca Juga: Bawaslu Gandeng Kepolisian Telusuri Dugaan Surat Suara Tercoblos Ganjar-Mahfud di Malaysia
Namun demikian, porsi terbesar dari pelaksanaan pemilu ini ada pada penyelenggara pemilu, yakni KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Arief mengatakan, pemilu yang semakin dekat menjadi momen yang krusial, di mana penyelenggara pemilu perlu bekerja ekstra untuk memastikan tidak adanya kecurangan dalam pemilu.
Peran pemilih juga dibutuhkan dengan memastikan surat suara yang digunakan belum tercoblos.
“Pemilih harus berhati-hati. Kalau menerima surat suara, lihat, surah tercoblos atau tidak. Kehati-hatian dari banyak pihak, tentu ini adalah cara untuk meminimalisir potensi terjadinya kecurangan,” jelas ia.
Lebih lanjut, Arief juga menegaskan, pentingnya transparansi informasi yang diberikan KPU kepada masyarakat. Hal ini menjadi bagian dari menjaga kepercayaan publik.
Ketika ia menjabat sebagai Ketua KPU, setiap tahapan pemilu dipastikan dapat diakses oleh publik dengan mudah.
Ia mengkritisi beberapa informasi pemilu 2024 yang tidak dapat diakses oleh masyarakat.
“Misalnya, sekarang distribusi logistik sudah terjadi di mana-mana, jumlah berapa, tepat sasaran atau tidak, kualitasnya bagaimana. Mestinya itu menjadi bagian yang diinformasikan kepada publik,” papar Arief.
Baca Juga: KPU Kirim Tim ke Malaysia untuk Telusuri Dugaan Surat Suara yang sudah Tercoblos Ganjar-Mahfud
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkapkan dugaan kecurangan Pemilu 2024 berupa pencoblosan suara di Malaysia.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyampaikan adanya foto dan video yang menampilkan sejumlah orang mencoblos surat suara Pilpres 2024 di bagian gambar pasangan Ganjar-Mahfud.
Bawaslu RI saat ini tengah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut dugaan pelanggaran pidana pemilu tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.