JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada tanggal 13-15 Februari 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah di Indnesia, yang bertepatan dengan periode pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2024.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, berdasarkan analisis cuaca tim BMKG, diperkirakan curah hujan tinggi pada periode tersebut berkisar antara 150 mm hingga 300 mm, bahkan mungkin lebih dari itu.
Hal ini disebabkan oleh kondisi atmosfer yang cukup signifikan, seperti penguatan angin Monsun Asia dan aktivitas gelombang ekuator rossby-kelvin.
Fenomena-fenomena ini berkontribusi pada pembentukan awan hujan, pola belokan angin, dan pertemuan angin di wilayah Indonesia. Guswanto menjelaskan bahwa kondisi cuaca seperti ini juga meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di daerah yang terkena dampak hujan intensitas tinggi.
Baca Juga: Petugas BPBD Surabaya Evakuasi Satwa Langka Seekor Penyu Hijau
Berdasarkan laporan BMKG, terdapat 25 daerah yang berpotensi mengalami hujan intensitas tinggi pada 13-15 Februari 2024. Daerah-daerah tersebut mencakup Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
“Informasi ini hasil pengamatan sainstifik lantas jangan pula dipolitisasi, dimaknai aneh-aneh. Tapi mesti direspons dengan semangat untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna memperlancar proses pemilu,” kata dia.
Guswanto menekankan bahwa informasi ini didasarkan pada observasi ilmiah dan sebaiknya tidak dipolitisasi. Sebaliknya, harus direspons dengan semangat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menjalankan proses pemilu.
BMKG memastikan bahwa semua informasi faktual terkait cuaca dan iklim sudah terintegrasi dengan lembaga terkait seperti KPU, Bawaslu, TNI-Polri, Basarnas, dan BNPB, dan dapat diakses oleh publik melalui aplikasi BMKGInfo dalam kanal Informasi Cuaca Pemilihan Umum 2024.
Oleh karena itu, BMKG berharap bahwa panitia penyelenggara pemilu dan pihak terkait lainnya dapat menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk memastikan kelancaran proses pemungutan suara, mengingat adanya informasi ini.
Sebagai contoh, Guswanto menyarankan agar panitia dapat menempatkan tenda atau memilih gedung sebagai lokasi pemungutan suara dan rekapitulasi yang aman dari hujan, angin kencang, longsoran, dan gelombang laut.
Ia juga menekankan pentingnya kesehatan pemilih dan petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan menyiapkan jas hujan atau pakaian tebal karena kondisi hujan meningkatkan risiko penyakit.
“Kesehatan pemilih dan petugas di TPS juga diperhatikan. Siapkan jas hujan atau pakaian tebal karena dalam kondisi hujan rentan sakit,” kata dia dikutip dari Antara.
Baca Juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Ke Wilayah Cianjur Selatan
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.