JAKARTA, KOMPAS TV - Juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Andre Rosiade menilai cawapres nomor urut 3 Mahfud MD sedang dilanda kepanikan ketika melihat hasil surveinya yang terus menurun.
Hal ini menanggapi pernyataan Mahfud yang menyebut ketua umum (ketum) partai politik (parpol) di luar pengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud di Pilpres 2024 itu seperti bebek yang bisa dikendalikan oleh seseorang.
"Saya agak aneh dengan pernyataan Pak Mahfud, yang mungkin Pak Mahfud ini panik, ada rasa ketakutan, kepanikan, karena mungkin melihat survei beliau kalah, turun, dan turun, sehingga mulai menyerang," kata Andre seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (7/2/2024).
Baca Juga: Waketum Partai Nasdem Sebut Mahfud Tak Patut Tuding Ketum Parpol Bisa Dikendalikan seperti Bebek
Menurut dia, omongan Mahfud tersebut tak etis dan elok, karena ia sudah mencampuri kedaulatan parpol.
"Menurut saya tak etis, tak elok menyerang koalisi kami. Yang jelas, saya ingin memastikan hal itu (ketum parpol dikendalikan) tidak ada," ujarnya.
Ia memastikan seluruh parpol di koalisi Prabowo-Gibran tak ada unsur paksaan dalam memberikan dukungannya.
"Bagi kami tidak ada ketua partai yang (dikendalikan) seperti itu, yang ada malah situasi, kondisi koalisi kami sangat kondusif," katanya.
Sebelumnya, Mahfud MD menyebut ada kesan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud seperti petugas partai.
Ia kemudian menegaskan, tidak ada petugas partai melainkan petugas untuk melaksanakan konstitusi yang diusung oleh partai.
“Itulah sebabnya kampanye-kampanye kami tidak terikat oleh arahan partai. Kami berangkat dari fakta dan akan menyelesaikannya dengan mekanisme yang bersedia, terutama penegakkan hukum. Partai apa yang tidak mau penegakan hukum bagus,” kata Mahfud, Senin (5/2/2024).
Baca Juga: Soal Pernyataan Pimpinan Partai Seperti Bebek, Waketum Golkar: Pak Mahfud Tipikalnya Suka Menyerang
“Tapi mari saudara lihat, partai yang bukan mengusung kami, bukankah pimpinan partainya juga semakin seperti bebek-bebek dikendalikan," lanjut mantan Menkopolhukam itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.